Episode 6 : “Love Makes You Do Things You Didn’t Do Before”
-Desember
1997-
Di Rumah sakit, ibu sedang menyuapi ayah. Operasi Ayah sukses, namun ia masih tetap harus tinggal di rumah sakit dan ia satu ruangan dengan banyak ajumma yang terpesona dengan Tae Woong. Tae Woong menjenguk Ayah dan membagikan roti pada para ajumma. Ajumma merasa senang dan berkomentar betapa tampannya Tae Woong dan betapa memalukannya ia belum menikah. Ayah melihat mereka dengan kesal. Ia juga mengomentari penata ruang kamar inap itu dan Ibu berkata semuanya karena krisis moneter gajinya berkurang.
Di Rumah sakit, ibu sedang menyuapi ayah. Operasi Ayah sukses, namun ia masih tetap harus tinggal di rumah sakit dan ia satu ruangan dengan banyak ajumma yang terpesona dengan Tae Woong. Tae Woong menjenguk Ayah dan membagikan roti pada para ajumma. Ajumma merasa senang dan berkomentar betapa tampannya Tae Woong dan betapa memalukannya ia belum menikah. Ayah melihat mereka dengan kesal. Ia juga mengomentari penata ruang kamar inap itu dan Ibu berkata semuanya karena krisis moneter gajinya berkurang.
Tae Woong
kembali ke Ayah dan ibu dan mengatakan lebih baik ada di ruangan yang banyak
pasien dari pada di private room. Ibu setuju. Ia kemudian memperkenalkan Tae
Woong pada para ajumma bahwa Tae Woong adalah siswa berprestasi di Busan. Para
Ajumma yang mendengar hal itu merasa terkejut dan kagum. Mereka mengerumuni Tae
Woong. Ayah kesal dan pergi ke luar melewati para ajumma dengan memukul
sikutnya pada para ajumma itu.
Hak Chan
sedang menunggu bus. Begitu Bus datang ia masuk dan di bangku belakang sudah
ada Yoo Jung yang menyuruhnya duduk di sampingnya. Hak Chan melihatnya dan
mulai gugup. LOL. Ia segera memakai earphone-nya dan mencoba duduk dengan tenang
di bangku tengah. Ia berpura-pura tak melihat Yoo Jung. Sementara itu Yoo Jung
beneran kecewa.
Di rumah
sakit, para ajumma sedang menonton drama, ayah tiduran di temani ibu dan
mengatakan ke khawatirannya. Ia takut ada yang salah saat operasi karena hasil
tes kanker-nya belum keluar. Ia yakin dokter itu berbohong tentang kondisinya
yang baik dan ia minta ibu berjanji akan memberitahunya yang sebenarnya
kalaupun hasilnya nanti benar-benar buruk.
Ibu mencoba menghibur ayah.
Ibu mencoba menghibur ayah.
Suster datang
untuk memeriksa Ayah. Ibu lalu pergi bergabung dengan para ajumma menonton
drama The Man Next Door. Para ajumma itu begitu tergila-gila pada pria Seoul
yang begitu baik menjaga wanitanya. Mereka tertawa bersama dan meributkan hal
itu. Ayah yang kesal menutup gorden yang membatasinya dengan pasien lain.
Di Sekolah,
Shi Won dan temannya Eun Dokki (teman Shi won yang menyukai Yoon Jae dulu,
penggemar Sechkies) sedang menunggu pelajaran berakhir sambil membawa video,
bersiap untuk cepat memasukkan video mereka. Saat pelajaran berakhir mereka
berlari menuju TV dan akhirnya Shi Won yang sampai duluan. Tentu Shi won akan
memutar rekaman HOT dan Eun Dokki memutar rekaman SechsKies. Mereka kemudian
beradu mulut di depan kelas.
Penggemar
HOT ada di pihak Shi Won, tentu Dan Ji. Penggemar Sechkies ada di pihak Eun
Dokki. Yoo Jung juga ikutan, tapi ia ada di tengah. Heehheh. Ia penggemar
SechKies, tapi ia sahabat Shi Won. Saat Shi Won mengatakan sesuatu tantang HOT
Yoo Jung berdiri di pihak Shi Won, saat Eun Dokki membalas, Yoo Jung pindah ke
pihak Eun Dokki. Kali ini pendukung ikut bicara dan mereka menjelek-jelekkan
idola satu sama lain.
Pertengkaran makim memanas saat Shi Won mengatakan kalau Sechkiess hanya meniru HOT. Eun Dokki kesal dan mulai menarik rambut Shi won. Shi won membalas dan terjadilah perang antara Fangirl. Yang lein berusaha memisahkan mereka.
Pertengkaran makim memanas saat Shi Won mengatakan kalau Sechkiess hanya meniru HOT. Eun Dokki kesal dan mulai menarik rambut Shi won. Shi won membalas dan terjadilah perang antara Fangirl. Yang lein berusaha memisahkan mereka.
Di saat yang
sama, para pria sedang bermain basket. Yoon Jae satu tim dengan Joon Hee dan
mereka berhasil mencetak angka. Yoon Jae senang dan memeluk Joon Hee. Wajah
Joon Hee jadi memerah, owwww. Hak Chan kesal karena kalah, ia menyalahkan Sung
Jae yang tak bisa main basket. Ia hendak pergi saan Yoo Jung berlari menuju
mereka dan berteriak. Hak Chan dengan gugup kembali ke sisi Sung Jae dan
berdiri di belakangnya, pura-pura tak melihat.
Yoo Jung
panik. Ia mengatakan kalau Shi Won sedang bertengkar dengan Eun Dokki dan
menyuruh anak laki-laki menghentikan Shi Won sebelum dia membunuh Eun Dokki.
HHAHHAHA. Yoon Jae tampak khawatir + kesal dan segera berlari menuju kelas Shi
Won. Ow,, Joon Hee juga berlari di belakang Yoon Jae.
Dan benar
saja. Shi Won tangguh, ia menjatuhkan Eun Dokki saat Yoon Jae dan Joon Hee tiba
di pintu kelas. Ia melihat Yoon JAe sejenak, tapi kemudian melanjutkan aksinya.
Shi won menunjukkan aksi gulatnya saat Eun Dokki kesakitan karena tangannya di
tarik Shi Won. Yoon Jae segera menarik Shi Won.
Shi Won kesal
dan memarahi Yoon Jae. Yoon Jae seditit terkejut, menaruh tangannya di bahu Shi
Won sambil menatap Shi Won. Shi Won menyentuh hidungnya. Berdarah. Ia terkejut
dan siap membunuh Eun Dokki. Yoon Jae berusaha menghentikannya. Tapi Shi Won
terlalu marah hingga akhirnya Yoon Jae menggendong gadis itu di bahunya. Shi
Won masih berteriak saat Yoon Jae membawanya keluar kelas. Joon Hee juga
mengikutinya.
Hak Chan dan
Sung Jae baru tiba saat pertarungan selesai. Mereka terkejut melihat Eun Dokki
terkapar di lantai. HAHHHAHHA. Kaki Eun bergetar, ia menangis. Yoo Jung segera
menyuruh Hak Chan membantu Eun Dokki. Hak Chan tak tahu apa yang harus
dilakukan. Ia mendekati Eun Dokki dan meraihnya dari lantai. Eun Memandangi Hak
Chan dan terkejut : (Eun) Ji won oppa…? Eun Dokki pingsan saat itu juga. Yoo
Jung berkomentar kalau Eun Dokki benar-benar sudah kehilangan akal.
(FYI : Pemeran Hak Chan, Eun Ji Won, adalah member SechKiess ASLI^^ usianya udah 30 tahunan lho, Hhehhehehe, ia juga kaget saat tahu usia Eun Ji dkk baru 20 tahunan. Tapi Pemeran Yoo Jung mengatakan kalau Ji Won ajusshi benar-benar cocok jadi anak SMA^^).
(FYI : Pemeran Hak Chan, Eun Ji Won, adalah member SechKiess ASLI^^ usianya udah 30 tahunan lho, Hhehhehehe, ia juga kaget saat tahu usia Eun Ji dkk baru 20 tahunan. Tapi Pemeran Yoo Jung mengatakan kalau Ji Won ajusshi benar-benar cocok jadi anak SMA^^).
Di Rumah
sakit, ibu sedang memukul-mukul punggung ayah yang pegal sambil nonton drama.
Ayah tak jarang merasa sakit karena ibu kehilangan konsentrasinya gara-gara
drama itu. Para Ajumma mulai ribut saat tokoh utama pria menyuapi pemeran utama
wanita dengan romantis. Dan Ayah benar-benar bosan melihat mereka. Hahhaha.
Lalu mereka
dikejutkan dengan kedatangan dokter yang membawa catatan kesehatan ayah. Dokter
memberi kabar baik pada keluarga Sung kalau ayah tak perlu kemoterapi. Ibu
sangat lega dan tersenyum sedangkan ayah masih manyun. Ibu minta ayah
mengatakan sesuatu, lalu ayah berkata : Kau bohong.
Dokter terkejut. Dokter mengatakan kalau ia tak berbohong, ayah tak harus kemoterapi, tapi ayah harus rajin olahraga.
Dokter terkejut. Dokter mengatakan kalau ia tak berbohong, ayah tak harus kemoterapi, tapi ayah harus rajin olahraga.
Setelah
dokter pergi, ayah baru tersenyum. Ia terlihat lega dan ia memberitahu ibu agar
sering membawanya berolahraga. Para ajumma pun mengucapkan selamat pada Ayah.
Kemudian mereka melanjutkan nonton drama. Tampaknya ayah sudah tak cemberut
lagi.
Drama masih
terus melanjutkan ceritanya. Pasangan yang saling menyuapi tadi masih tersenyum
bahagia saat pemeran pria memegangi dadanya kesakitan dan pingsan. Adegan
berubah ke rumah sakit dan ternyata pemeran pria memiliki penyakit kanker.
Pasien di kamar ayah kesal dan mereka cemberut sambil menarik selimut untuk tidur. Ayah juga kesal dan ia meringkuk di tempat tidur. Ibu juga. Pasien dalam kamar inap itu adalah penderita kanker dan sangat sensitif dengan kanker.
Pasien di kamar ayah kesal dan mereka cemberut sambil menarik selimut untuk tidur. Ayah juga kesal dan ia meringkuk di tempat tidur. Ibu juga. Pasien dalam kamar inap itu adalah penderita kanker dan sangat sensitif dengan kanker.
Malam
harinya, sepulang sekolah 4 sekawan jalan di depan sedangkan Yoo Jung dan Shi
Won di belakang, mereka sedang berbincang. Sung Jae, Hak Chan dan Yoon Jae
berencana untuk pergi ke pertandingan basket. Joon Hee mengatakan ia tak bisa
ikut karena harus menemani Shi Won dalam antrean tiket konser HOT. Sung Jae
terus memaksanya, lalu Shi Won datang dari belakang dan langsung memeluk tangan
Joon Hee. Hal itu dilihat oleh Yoon Jae. Yoo Jung ikutan dan memeluk tangan Hak
Chan hingga membuat Hak Chan gugup, lagi dan mendekati Yoon Jae. Ia akan
menggantikan Joon Hee ke pertandingan basket karena ia juga sangat menyukai
basket.
Tahu Shi Won
dan Joon Hee akan bersama semalaman, Yoon Jae kesal. apalagi saat Joon Hee dan
Shi won meninggalkan mereka. Ia memandangi kepergian mereka.
Di rumah
sakit, Ayah masih merajuk, ia menendang-nendang dinding rumah sakit, karena ada
penyakit kanker dalam drama itu. Karena sebuah drama dibuat berdasarkan
kenyataan itu artinya jika ia menderita kanker, maka ia akan segera mati. Ibu
berusaha menenangkan ayah karena itu ‘hanya’ drama.
Di
pertandingan basket. Sung Jae dan Hak Chan terus berteriak dan bersorak dengan
antusias. Yoon Jae duduk di samping Hak Chan dan pikirannya melayang. Ia tidak
tertarik pada pertandingan basket saat itu, ia masih mengingat bagaimana Joon
Hee dan Shi Won pergi tadi. Hak Chan tahu banyak tentang basket dan sedang
menjelaskannya pada Sung Jae saat Yoo Jung kembali ke tempat duduknya dan
membuat Hak Chan membeku seketika. Yoo Jung membawa popcorn dan meletakkannya
di pangkuan Hak Chan, sementara Yoo Jung lebih tertarik melihat wajah Yoon Jae.
Saat
pertandingan berlangsung, Yoo Jung mulai menceritakan pengetahuannya tentang
basket. Ia bercerita dengan serius sambil sesekali memandang Yoon Jae. Sung Jae
terkesan, namun orang yang Yoo Jung harapkan terkesan, Yoon Jae, malah tidak
tertarik sama sekali. Yoon Jae masih memikirkan hal lain. Sedangkan Hak Chan
sendiri sibuh dengan rasa gugupnya.
Flashback.
Malam hari sebelum pertandingan, Yoo Jung belajar keras tentang basket. Ia berusaha agar bisa mengerti istilah-istilah tentang basket dan juga aturannya. OMG…
Malam hari sebelum pertandingan, Yoo Jung belajar keras tentang basket. Ia berusaha agar bisa mengerti istilah-istilah tentang basket dan juga aturannya. OMG…
Kembali ke
pertandingan basket, Yoo Jung benar-benar kecewa karena Yoon Jae tak menyimak
sama sekali. Ia mencoba mengajak Yoon Jae bicara, sayangnya Yoon Jae tidak
mendengarkan dan malah bertanya dimana Shi Won dan Joon Hee berada. Yoon Jae
memutuskan meninggalkan pertandingan dan pergi ke tempat Shi Won dan Joon Hee
dengan berbohong kalau ia seharusnya membawa Shi Won ke rumah sakit.
Yoon Jae
pergi meninggalkan teman-temannya dan tentu Yoo Jung yang benar-benar sedih. Ia
memandangi kepergian Yoon Jae. Dan kita lihat, Hak Chan sepertinya tahu apa
yang terjadi. Sung Jae yang tak peduli apapun berteriak saat pertandingan
sehingga Yoo Jung kesal. Ia mengambil popcorn di pangkuan Hak Chan dan
memasukkannya banyak-banyak ke mulut. HM…
Yoon Jae
berlari mencari Joon Hee dan Shi Won. Ia tersenyum saat melihat mereka. Yoon
Jae lalu memeluk mereka berdua dari belakang, membuat Joon Hee terkejut,
sementara Shi Won biasa-biasa saja. Ia lalu memaksa duduk di antara mereka
berdua. Heheheh. Ia datang dengan alasan kalau ia merindukan Joon Hee. Omo!!!
Wajah Joon Hee terlihat berseri. Ia lalu meletakkan selimut di kaki Yoon Jae
agar Yoon Jae tetap hangat.
Shi won
mengomentari sesuatu. Lalu Yoon Jae mengeluarkan makanan dari jaketnya. Shi won
sedang dan membagi dua kue itu lalu memberikannya pada Yoon Jae. Joon Hee
tampak tak masalah kalau ia tak diberikan, ia cukup senang Yoon Jae datang^^.
Lalu
tiba-tiba para fans mulai menyanyikan lagu You and I milik HOT sehingga membuat
Yoon Jae terkejut. Shi Won dan Joon Hee mengambil balon mereka dan mulai ikut
bernyanyi. Yoon Jae masih heran, Shi Won memberikan Yoon Jae balon dan
menyuruhnya bernyanyi. Yoon Jae benar-benar malu. Ia ikut menggerakkan
tangannya dengan balon, sayangnya wajahnya tertunduk, hehe.
Malam hari
di rumah sakit, Ayah terbangun di tengah malam. Ia minta air pada ibu karena
tenggorokannya kering. Namun saat ia bangun, ibu tak ada di sana.
Ibu saat itu sedang menelpon. Ia menelpon seseorang yang sedang mengetik dengan mesin tik. Orang itu mengangkat telpon dan ibu langsung menceloteh : Apakah kau akan menulis seperti itu? Jika kau hanya menulis dia terkena kanker dan itu cocok bagimu, apakah itu semuanya? Apa kau kehabisan ide?
Ternyata ibu mencari nomer telpon penulis drama itu. OMG.. Ini mengomel karena tokoh utama pria terkena kanker.
Penulis tak mengerti dan ia menutup telpon. Ibu masih mencoba menelpon lagi dan berteriak : Apa kanker satu-satunya solusi??
Ibu saat itu sedang menelpon. Ia menelpon seseorang yang sedang mengetik dengan mesin tik. Orang itu mengangkat telpon dan ibu langsung menceloteh : Apakah kau akan menulis seperti itu? Jika kau hanya menulis dia terkena kanker dan itu cocok bagimu, apakah itu semuanya? Apa kau kehabisan ide?
Ternyata ibu mencari nomer telpon penulis drama itu. OMG.. Ini mengomel karena tokoh utama pria terkena kanker.
Penulis tak mengerti dan ia menutup telpon. Ibu masih mencoba menelpon lagi dan berteriak : Apa kanker satu-satunya solusi??
Para penggeman
HOT masih bernyanyi. Yoon Jae sudah memakai jubah resmi HOT dan juga
melambaikan balon, meski ia sangat malu.
Setelah itu, ketua klub penggemar HOT Busan berbicara (cameo – Shin Bong Sun). Yoon Jae bertanya siapa dia, dan Joon Hee menjelaskan. Ketua mengatakan bahwa salah seorang member telah di tendang keluar negeri oleh ayahnya karena terlalu terobsesi dengan Kang Ta oppa. Sepertinya mereka juga melakukan perekrutan sehingga anggota baru akan bisa dekat dengan member HOT. Ketua mengatakan ia akan memilih satu di antara fans yang ada disana. Ia mengatakan ia akan memilih seseorang yang mencintai, sangat mencintai oppa. Shi Won sepertinya ingin melakukannya.
Setelah itu, ketua klub penggemar HOT Busan berbicara (cameo – Shin Bong Sun). Yoon Jae bertanya siapa dia, dan Joon Hee menjelaskan. Ketua mengatakan bahwa salah seorang member telah di tendang keluar negeri oleh ayahnya karena terlalu terobsesi dengan Kang Ta oppa. Sepertinya mereka juga melakukan perekrutan sehingga anggota baru akan bisa dekat dengan member HOT. Ketua mengatakan ia akan memilih satu di antara fans yang ada disana. Ia mengatakan ia akan memilih seseorang yang mencintai, sangat mencintai oppa. Shi Won sepertinya ingin melakukannya.
Banyak fans
yang ingin menjadi anggota utama. Mereka tunjuk tangan termasuk Shi Won. Mereka
mengatakan kalau mereka berkemah di luar rumah member HOT dengan tenda dan
tidak pergi wawancara masuk Universitas,mereka juga pergi ke konser HOT. Namun
ketua tak terkesan, seharusnya fans tidak bertindak sebagai penguntit dan
seharusnya pergi ke Universitas untuk menyebarkan berita tentang HOT.
Seorang fans berdiri dan mengatakan kakak dari pacar kakaknya adalah koordinator fashion HOT. Ketua tampak terkesan dan berdiskusi dengan rekannya. Shi Won mulai khawatir karena ia sangat menginginkan jabatan itu. Ia tak mau kehilangan kesempatan yang berhubungan dengan HOT.
Seorang fans berdiri dan mengatakan kakak dari pacar kakaknya adalah koordinator fashion HOT. Ketua tampak terkesan dan berdiskusi dengan rekannya. Shi Won mulai khawatir karena ia sangat menginginkan jabatan itu. Ia tak mau kehilangan kesempatan yang berhubungan dengan HOT.
Shi Won
tiba-tiba berdiri dan mengatakan kalau ia bisa menulis janji dengan darahnya.
WOW. Semua terkejut, apalagi Joon Hee dan Yoon Jae.
Shi Won
benar-benar melukai jarinya dan menulis janji di papan : I Love Tony. Ia
sepertinya kesakitan. Joon Hee dan Yoon Jae menunjukkan wajah kalau mereka tak
percaya Shi Won akan melakuakan sampai seperti ini. Mereka geleng-geleng
kepala. Sementara Shi Won tersenyum tapi tentu saja ia kesakitan. ckckckckckck.
Ayah bangun
lagi dan tidak nyaman. Ibu masih tidak ada disana. Ibu ternyata belum menyerah,
ia masih menelpon penulis drama itu dan berteriak mengancam bahwa penulis harus
mengubah ceritanya.
Shi Won
tersenyum melihat ID birunya, kartu eksekutif anggota klub. Yoon Jae melihatnya
sambil tertawa tak percaya. Shi Won tersenyum dengan jari terbalut. Hari mulai
dingin dan Jae Hee akan pergi membeli kopi dan obat untuk luka Shi Won. Shi Won
merasa kedinginan dan Yoon Jae melepaskan syal miliknya dan memberikannya pada
Shi Won. Shi Won agak terkejut dengan sikap Yoon Jae. Yoon Jae bertanya : Jika
aku dan Tony sama-sama jatuh ke dalam air, siapa yang akan kau selamatkan
pertama kali?
Shi Won merenung memikirkannya dan Yoon Jae sedikit kesal : Kau benar-benar memikirkannya?
Shi Won merenung memikirkannya dan Yoon Jae sedikit kesal : Kau benar-benar memikirkannya?
Shi Won
menjawab : Yoon Jae.
Wajah Yoon Jae berseri, namun Shi Won menambahkan, Tony oppa pandai berenang. HAHHAHA. Yoon Jae jadi kesal. Shi Won mengatakan agar Yoon Jae tidak membandingkan Tony oppa dan dirinya. Yoon jae kembali memasangkan syal itu pada Shi Won sambil tersenyum membuat gadis itu sedikit memandangi Yoon Jae dengan aneh. AKu rasa dia tersentuh. Namun hanya sesaat, karena ia kembali terpesona dengan kartu anggota-nya lagi.
Wajah Yoon Jae berseri, namun Shi Won menambahkan, Tony oppa pandai berenang. HAHHAHA. Yoon Jae jadi kesal. Shi Won mengatakan agar Yoon Jae tidak membandingkan Tony oppa dan dirinya. Yoon jae kembali memasangkan syal itu pada Shi Won sambil tersenyum membuat gadis itu sedikit memandangi Yoon Jae dengan aneh. AKu rasa dia tersentuh. Namun hanya sesaat, karena ia kembali terpesona dengan kartu anggota-nya lagi.
Sementara
itu di pertandingan basket, semua penonton sudah pulang kecuali Hak Chan dan
Yoo Jung. Yoo Jung tertidur di pangkuan Hak Chan. Hak Chan beneran gugup. Ia
bahkan tak berani menatao Yoo Jung. Ia memandang lurus kedepan. Ia tak berani
bergerak atau bahkan menyentuhnya untuk membangunkannya. Ia menjilati jarinya
dan menempelkannya ke hidung berkali-kali. Hehehhhheheehhe.
Di rumah
sakit, drama masih berlanjut. Dokter mengatakan pada istri pemeran pria bahwa
suaminya akan mati. Ibu yang menonton mematikan TV dan mengomel, tak akan ada
yang menonton drama itu. Dan ternyata benar, biasanya ajumma menontonnya namun
sekarang mereka tidur. Ibu akan keluar sehingga ayah menahannya.
Ibu menelpon
lagi dan mengomel. Penulis drama terus mengetik sambil mendengarkan. Tapi
telponnya diletakkan begitu saja di meja sementara ibi mengomel, bagaimana bisa
penulis membunuh orang yang sangat sehat.
Pagi
harinya, Hak Chan naik bus lagi ke sekolah. Yoo Jung sudah ada di bangku paling
belakang dan menyuruhnya duduk di sampingnya. Namun Hak Chan lagi-lagimerasa
gugup. Ia memasang earphonenya dan duduk di bangku tengah sambil pura-pura tak
memperhatikan. Yoo Jung akhirnya mengambil inisiatif sendiri, ia duduk di
bangku di belakang Hak Chan. Yoo Jung dan Hak Chan membuat kesepakatan, tapi
lebih tepatnya ancaman. Yoo Jung meminta Hak Chan membiarkannya berdua dengan
Yoon Jae berdua di pertandingan basket selanjutnya. Ia minta Hak Chan yang
mengajak Yoon Jae, tapi nantinya mereka meninggalkannya berdua.
Hak Chan
awalnya ingin menolak, namun Yoo Jung mengancam akan memberinya ciuman jika Hak
Chan menolak. Dan tentu saja Hak Chan mengatakan ia akan melakukannya dengan
wajah yang sangaaaat gugup. Yoo Jung senang dan menempelkan tangannya ke pipi
Hak Chan dengan mengatakan, nomu kyeopta~
Hak Chan beneran membeku saat itu, matanya menunjukkan kalau ia sangat gugup. Namun kemudian ia tersenyum canggung. Hm….
Hak Chan beneran membeku saat itu, matanya menunjukkan kalau ia sangat gugup. Namun kemudian ia tersenyum canggung. Hm….
Shi Won
tertidur di kelas saat jam istirahat. Eun Dokki, temannya dan Yoo Jung duduk di
tempat yang sama sedang mengobrol. Eun Dokki mengomentari Shi Won. Yoo Jung
mengatakan aklau Shi Won sudah jadi dewan eksekutif untuk club HOT karena ia
menulis pengakuan cinta pada Tony oppa dengan darahnya. Eun Dokki merasa kagum
dengan hal itu.
Di kelas
siswa pria, Yoon Jae dan Joon Hee sedang tidur berhadapan. Yoon Jae memakai
earphonenya. Joon Hee sebenarnya tidak tidur, ia membuka matanya memandangi
wajah Yoon Jae. Lalu ia menutup matanya lagi. AAAAAAAAAA, aku yakin saat itu
Joon Hee beneran memerah. Cinta yang dalam tapi tak kesampaian^^. Yoon Jae
mendengarkan keset HOT, dan sepertinya ia mulai tertarik dengan group itu.
Shi won
terbangun dari tidurnya, dengan masih menutup mata, ia mengambil pemutas kaset
di lacinya dan mendengarkan acara radio dimana HOT menjadi bintang tamunya. Shi
won masih menutup matanya, padahal saat itu pelajaran sedang berlangsung. Tim
radio bertanya tentang hal konyol apa telah dilakukan fans. Tony ragu-ragu dan
bicara tentang bagaimana seorang penggemar dari Busan yang mengiriminya surat
yang ditulis dengan darah, Tony jijik dan terganggu dengan hal itu. Shi won
terbangun saat itu sementara Eun Dokki yang juga mendengarkan acara radio
tertawa. Shi Won beneran malu dan merasa sedih karena cintanya di tolak,
apalagi karena Tony merasa terganggu.
Joon Hee
pergi kekelas Shi won yang duduk sendirian. Sedih. Joon Hee menghiburnya. Shi
Won beneran sangat sedih dengan kejadian itu. Ia bahkan menangis.
Yoon Jae,
Sung Jae, Yoo Jung dan Hak Chan sedang berjalan di koridor. Mereka membicarakan
Shi Won. Yoo Jung bahkan menunjukkan cara Shi Won melukai jarinya dengan
menggunakan jari Hak Chan, tapi Hak Chan langsung menarik tangannya. Yoon Jae
ingin menhibur Shi Won, saat sampai di depan kelas, ia membuka pintu namun
berhenti di depan pintu.
Ia melihat
Joon Hee sudah ada di sana, menghibur Shi Won dengan memeluknya dari belakang
(bukan meluk Sih namanya). Yoon Jae terpaku di depan pintu. Ia menelan ludah
dan menutup pintu.
Di halaman
sekolah, Yoo Jung mengumumkan kalau ia punya tiket ke pertandingan basket. Sung
Jae sangat senang. Sementara Yoon Jae sama sekali tidak tertarik. Yoo Jung
bertanya apa Yoon Jae akan ikut. Yoon Jae tak menjawab dan Sung Jae tentu saja
mengajak Yoon Jae dengan penuh semangat. Namun Yoon Jae masih merasa terganggu
dengan kejadian tadi.
Yoon Jae
bertanya apada Yoo Jung apakah ia bisa mengambil keempat tiketnya dan membawa
Shi Won dan keluarganya pergi, siapa tahu itu akan membuat Shi Won merasa lebih
baik. Daaaann~~ Kita bisa melihat bagaimana wajah Yoo Jung yang kecewa meskipun
ia tersenyum. Sung Jae kesla dan segera pergi. Yoo Jung menyerahkan tiketnya
dan pergi juga. Yoon Jae senang dan berterima kasih.
Sementara
Hak Chan tahu apa yang terjadi memandangi Yoo Jung yang pergi dengan sehigga.
Yoon Jae berlari menuju sekolah lagi untuk menemukan Shi won. Hak Chan yang
kesal melempar bola basket tepat di kepala Yoon Jae. Yoon Jae kesakitan dan
bingung. Sedangkan Hak Chan beneran kecewa dengan sikpa Yoon Jae dan pegi.
(maklum, nggak peka, sama aja sama Shi Won).
Ayah kembali
ke kamarnya dan tidak menemukan Ibu. Ayah kesal sekali karena ibu sering
menghilang. Ajumma yang ada di sana sepertinya mengatakan kemana ibu pergi.
Ibu kembali menelpon penulsi itu. Penulis sedang tidur dan saat bangun ia memainkan rekaman pesan dari mesin penjawab pesan. Itu suara Ibu dan Penulis ingin mematikannya saat ibu berkata : Halo, penulis. Suamiku menderita kanker perut. Aku merasa dunia ini berantakan saat mendengar hal itu, tapi aku masih bisa tersenyum ketika menonton drama itu. Penulis adalah orang yang istimewa yang bisa membuat pasien penderita kanker, menjalani kemoterapi atau menunggu kematian sambil tertawa saat dramanya mengudara. Tapi begitu tokoh utama menderita kanker, tawa di lingkungan kami ini menghilang. Jangan menganggap ini kata-kata kasar ini dari orang gila, tapi bisakah kau membiarkan karakter ini hidup? Bisakah kau memperlihatkan bahwa pasien kanker dapat bertahan hidup dan sehat, sekali ini saja?
Ibu menangis memohon penulis untuk membiarkan orang-orang tertawa sekali lagi karena itu adalah hal yang bisa ia lakukan untuk suaminya. Ibu menangis sambil menutup telpon.
(Hikzzz, jadi inget Scent Of A Woman, penderita kenker yang bertahan hidup).
Ibu kembali menelpon penulsi itu. Penulis sedang tidur dan saat bangun ia memainkan rekaman pesan dari mesin penjawab pesan. Itu suara Ibu dan Penulis ingin mematikannya saat ibu berkata : Halo, penulis. Suamiku menderita kanker perut. Aku merasa dunia ini berantakan saat mendengar hal itu, tapi aku masih bisa tersenyum ketika menonton drama itu. Penulis adalah orang yang istimewa yang bisa membuat pasien penderita kanker, menjalani kemoterapi atau menunggu kematian sambil tertawa saat dramanya mengudara. Tapi begitu tokoh utama menderita kanker, tawa di lingkungan kami ini menghilang. Jangan menganggap ini kata-kata kasar ini dari orang gila, tapi bisakah kau membiarkan karakter ini hidup? Bisakah kau memperlihatkan bahwa pasien kanker dapat bertahan hidup dan sehat, sekali ini saja?
Ibu menangis memohon penulis untuk membiarkan orang-orang tertawa sekali lagi karena itu adalah hal yang bisa ia lakukan untuk suaminya. Ibu menangis sambil menutup telpon.
(Hikzzz, jadi inget Scent Of A Woman, penderita kenker yang bertahan hidup).
Narasi Yoon
Jae : ” Untuk orang yang kita cintai, hal yang paling mudah yang bisa kita
lakukan adalam membuang (harga) diri kita sendiri. Kekuatan yang membuat aku
bisa melakukan apa yang tidak pernah aku lakukan. Itulah cinta”.
Dan ternyata ayah mendengarkan hal itu di balik dinding.
Dan ternyata ayah mendengarkan hal itu di balik dinding.
Ibu duduk di
kursi tunggu lalu ayah datang dan duduk di sampingnya. Ayah mengatakan ia tak
bisa tidur karena ia tak memberikan bantal lengannya yang hangat pada istrinya.
Ayah melingkarkan lengannya di leher ibu, ibu mendekat dan memeluknya. Tapi
romantisme berakhir saat ayah meminta ibu sering keramas, HAHHAHHAHHA.
Kembali ke
si gadis yang patah hati, Yoo Jung menaiki bis dengan wajah sedih. Ia duduk di
bangku belakang seperti biasa dan tak dapat menahan kesedihannya lagi. Ia
menangis. Hak Chan juga masuk dalam bus itu. Kali ini ia mengabaikan kursi
tengah dan terus berjalan ke belakang, duduk di samping Yoo Jung. Yoo Jung
sedikit bingung dengan sikap Hak Chan yang tak biasa. Namun ia mengabaikannya
dan menangis lagi.
Hak Chan
mengeluarkan earphone dari dalam saku jaketnya dan mendengarkan musik. Ia juga
memasukkan sebelah earphone di telinga Yoo Jung yang membuat gadis itu kaget.
Namun Yoo Jung tersenyum meski air matanya masih membasahi pipinya. Hak Chan
berusaha melawan phobia wanitanya untuk menghibur Yoo Jung. Seck Kiess, To You,
lagu yang mereka dengarkan. Diam-diam ia melirik sekali-sekali ke arah Yoo Jung
yang masih menangis. Ia lalu mengeluarkan tiket konser yang diberikan Yoo Jung
sebelumnya.
Hak Chan bertanya apa Yoo Jung ingin pergi ke konser Next. Yoo Jung berkata ia tak menyukai konser Next. Hak Chan lalu merobek tiket tersebut.
Hak Chan : Jadi… Ayo kita bertemu di Department Store hari sabtu jam 2. Kita akan melakukan apapun yang kau inginkan. Bukan basket atau Next, tapi apapun yang kau ingin lakukan.
Yoo Jung tentu saja kaget mendengarkan itu. Ia menatap Hak Chan tak percaya dengan apa yang dikatakan Hak Chan. Hak Chan juga meliriknya, namun melepaskan pandangannya dari mata Yoo Jung dan memandang ke bawah. HAHHHAHA. Lucu deh liat Hak Chan. Ia melirik Yoo Jung terus, tapi nggak berani lama-lama.
Hak Chan bertanya apa Yoo Jung ingin pergi ke konser Next. Yoo Jung berkata ia tak menyukai konser Next. Hak Chan lalu merobek tiket tersebut.
Hak Chan : Jadi… Ayo kita bertemu di Department Store hari sabtu jam 2. Kita akan melakukan apapun yang kau inginkan. Bukan basket atau Next, tapi apapun yang kau ingin lakukan.
Yoo Jung tentu saja kaget mendengarkan itu. Ia menatap Hak Chan tak percaya dengan apa yang dikatakan Hak Chan. Hak Chan juga meliriknya, namun melepaskan pandangannya dari mata Yoo Jung dan memandang ke bawah. HAHHHAHA. Lucu deh liat Hak Chan. Ia melirik Yoo Jung terus, tapi nggak berani lama-lama.
Yoo Jung
tersentuh dan mencium pipi Hak Chan yang membuat Hak Chan shock. SHOCK!! LOL.
Yoo Jung juga terkejut dengan sikapnya yang tanpa sadar ia lakukan itu. Yoo
Jung menunduk dan sesekali melirik Hak Chan, Sedangkan Hak Chan tak sanggup
lagi melirik Yoo Jung. Matanya membesar. LOL. but Love this couple^^
-Seoul,
2012-
Sung Jae membaca undangan pernikahan di Reunian sekolah : Pengantin laku laki Do Hak Chan, Pengantin perempuan Moo Yoo Jung.
Seperti biasa Sung Jae ngomong panjang lebar dan cepat saat Hak Chan dan Yoo Jung tersenyum, lalu ia bertanya : Apakah terjadi ‘kecelakaan’ sehingga kalian menikah?
Yoo Jung kesal dan berteriak : Kau gila! Kami bahkan belum berciuman.
Tapi tak ada yang percaya dengan hal itu. Yoo Jung pasti berbohong. Hak Chan mengatakan kalau mereka berciuman di kencan pertama mereka. Yoo Jung beneran kesal karena Hak Chan membongkar rahasia.
Yoon Jae berkomentar bahkan saat pertama kali bertemu, Hak Chan tak bisa menatapa mata Yoo Jung, sekarang mereka malah akan menikah. Ia lalu mengangkat gelas untuk bersulang memberi selamat pada Hak Chan dan Yoo Jung.
Sung Jae membaca undangan pernikahan di Reunian sekolah : Pengantin laku laki Do Hak Chan, Pengantin perempuan Moo Yoo Jung.
Seperti biasa Sung Jae ngomong panjang lebar dan cepat saat Hak Chan dan Yoo Jung tersenyum, lalu ia bertanya : Apakah terjadi ‘kecelakaan’ sehingga kalian menikah?
Yoo Jung kesal dan berteriak : Kau gila! Kami bahkan belum berciuman.
Tapi tak ada yang percaya dengan hal itu. Yoo Jung pasti berbohong. Hak Chan mengatakan kalau mereka berciuman di kencan pertama mereka. Yoo Jung beneran kesal karena Hak Chan membongkar rahasia.
Yoon Jae berkomentar bahkan saat pertama kali bertemu, Hak Chan tak bisa menatapa mata Yoo Jung, sekarang mereka malah akan menikah. Ia lalu mengangkat gelas untuk bersulang memberi selamat pada Hak Chan dan Yoo Jung.
Shi Won
pura-pura tak melihat dan menjulurkan tangannya ke bir milik Yoo Jung. Tapi Yoo
Jung menahannya : Shi Won, apa yang kau lakukan, kau tidak boleh minum alkohol.
Yoo Jung dengan penuh perhatian memberikan jus jeruk pada Shi Won, hehehhe.
Sung Jae komentar, kehamilan pasti sangat menakutkan jika itu artinya Shi Won tak bisa minum alkohol. KYAAAAAAAAAA. Tuh Kan, Shi Won hamil.
Yoo Jung dengan penuh perhatian memberikan jus jeruk pada Shi Won, hehehhe.
Sung Jae komentar, kehamilan pasti sangat menakutkan jika itu artinya Shi Won tak bisa minum alkohol. KYAAAAAAAAAA. Tuh Kan, Shi Won hamil.
Shi Won
sedih. Ia mengerukan kening dan bertanya pada seseorang di meja : Sayang, apa
aku benar-benar tak boleh minum meski seteguk saja.
Tae Woong, Yoon Jae dan Joon Hee menolak. Mereka sama-sama mengatakan : Tidak. Itu tidak baik untuk bayi-nya.
Tae Woong, Yoon Jae dan Joon Hee menolak. Mereka sama-sama mengatakan : Tidak. Itu tidak baik untuk bayi-nya.
Shi won
cemberut dan mengambil jus-nya. Ia meminumnya dengan kesal. Hehehhe.
Narasi Shi Won : “Hari ini, Yoo Jung dan Hak Chan mengumumkan pernikahan mereka, dan suamiku sedang duduk di meja ini juga”.
Narasi Shi Won : “Hari ini, Yoo Jung dan Hak Chan mengumumkan pernikahan mereka, dan suamiku sedang duduk di meja ini juga”.
-September,
1997-
Ayah sedang makan ditemani ibu. Pasien lainnya juga makan, namun atmosfernya tak bersahabat. Seorang pengunjung datang dan menyalakan TV untuk menonton drama The Man Next Door. Tak ada yang bersemangat untuk menonton episode terakhir, karena karakter utama mungkin akan meninggal karena kanker. Dalam drama, dokter mengatakan sebuah keajaiban telah terjadi, tumor pemeran pria telah mengecil dan bisa di angkat dengan operasi.
Pasien diseeluruh ruangan bersorak. Ibu sangat bahagia, ia juga meneteskan air mata. Ayah juga tersenyum dan mengajak ibu berolahraga di sekitar rumah sakit.
Ayah sedang makan ditemani ibu. Pasien lainnya juga makan, namun atmosfernya tak bersahabat. Seorang pengunjung datang dan menyalakan TV untuk menonton drama The Man Next Door. Tak ada yang bersemangat untuk menonton episode terakhir, karena karakter utama mungkin akan meninggal karena kanker. Dalam drama, dokter mengatakan sebuah keajaiban telah terjadi, tumor pemeran pria telah mengecil dan bisa di angkat dengan operasi.
Pasien diseeluruh ruangan bersorak. Ibu sangat bahagia, ia juga meneteskan air mata. Ayah juga tersenyum dan mengajak ibu berolahraga di sekitar rumah sakit.
Yoon Jae
menonton pertandingan basket dan bergumam pada dirinya sendiri : Aku tahu
mengatakan ini sangat memalukan, tapi jangan bergaul terlalu dekat dengan Joon
Hee. Itu benar-benar menggangguku.
Dan ternyata ada Shi Won disampingnya. Meninton pertandingan dengan bosan sambil memakan popcorn-nya. Dia mengangkat kepalanya dan bertanya : Apa kau mengatakan sesuatu?
Yoon Jae dengan cepat membantah : tidak.
Shi Won beneran nggak tertarik pada basket, ia bosan. Ia minta soda dan memberikan popcorn pada Yoon Jae dan Yoon Jae memberikannya. Setelah selesai minum, ia mengambil popcornnya lagi dan memberikan soda-nya. Ck, Yoon Jae kayak pembantu Shi Won aja.
Sementara itu Shi Won terus membenci dirinya sendiri yang mengirimkan surat berdarah pada Tony oppa.
Dan ternyata ada Shi Won disampingnya. Meninton pertandingan dengan bosan sambil memakan popcorn-nya. Dia mengangkat kepalanya dan bertanya : Apa kau mengatakan sesuatu?
Yoon Jae dengan cepat membantah : tidak.
Shi Won beneran nggak tertarik pada basket, ia bosan. Ia minta soda dan memberikan popcorn pada Yoon Jae dan Yoon Jae memberikannya. Setelah selesai minum, ia mengambil popcornnya lagi dan memberikan soda-nya. Ck, Yoon Jae kayak pembantu Shi Won aja.
Sementara itu Shi Won terus membenci dirinya sendiri yang mengirimkan surat berdarah pada Tony oppa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar