-November
1997-
Ayah, Ibu dan Shi Won sedang menuju suatu tempat dengan mobil mereka. Ayah dan Shi Won bertengkar lagi dengan suara keras, bahkan ayah sampai batuk. Ibu hanya menggeleng. Shi Won ingin dibelikan celana jeans mahal tapi ayah menolak karena Shi Won sudah punya seragam sekolah. Jika Shi Won terus merengek maka ayah minta Shi Won berhenti sekolah saja dan mulai bekerja mencari uang. Ibu akhirnya kesal dan menyuruh mereka berhenti.
Ayah, Ibu dan Shi Won sedang menuju suatu tempat dengan mobil mereka. Ayah dan Shi Won bertengkar lagi dengan suara keras, bahkan ayah sampai batuk. Ibu hanya menggeleng. Shi Won ingin dibelikan celana jeans mahal tapi ayah menolak karena Shi Won sudah punya seragam sekolah. Jika Shi Won terus merengek maka ayah minta Shi Won berhenti sekolah saja dan mulai bekerja mencari uang. Ibu akhirnya kesal dan menyuruh mereka berhenti.
Mereka
berhenti untuk membeli roti ikan. Shi Won yang membelinya. Shi Won melihat
ajusshi penjual roti ikan mengenakan baju Bad Boy milik SechKies dan berjanji
akan membawakannya baju HOT yang cocok dengan topi Candy milik ajusshi itu. Shi
Won ini penggemar HOT, sangat. Ajusshi itu sangat senang, ia lalu melepas
bajunya disana saat itu juga. Tentu saja Shi Won menghalanginya karena ajusshi
itu tak perlu melakukannya sekarang.
Shi Won
kembali ke mobil dengan roti ikan. Ayah dan Shi Won masih terus bertengkar.
HAHHAAHHA. Ayah memang selalu berusaha untuk menang sehingga ia berteriak keras
membuat ibu frustasi dan menyuruh mereka berhenti bertengkar dan memperhatikan
jalan. Ayah mengerem mendadak di lampu merah sehingga Shi won ribut lagi.
ckckckckkc keluarga ini.
Mereka juga menyebut-nyebut nama Yoon Jae (mian, sub-nya belum keluar jadi aku bingung mereka ngomong apa T__T).
Mereka juga menyebut-nyebut nama Yoon Jae (mian, sub-nya belum keluar jadi aku bingung mereka ngomong apa T__T).
Ibu stress
dan berteriak menyuruh mereka berhenti. Ia benra-benar frustasi. Lalu tiba-tiba
sebuah mobil menabrak bagian belakang mobil Ayah. Ibu kesal dan dia mengatakan
ia akan berakting kalau sepertinya setiap tulang mereka sakit karena kecelakaan
itu. Ayah setuju. Ibu dan ayah keluar dengan memegang bagian tubuh mereka
seolah benar-benar sakit, saat Shi Won mendengarkan radio di dalam. Pengendara
mobil itu benar-benar minta maaf karena ia belum lama di korea jadi ia tak tahu
harus berbuat apa. Ibu bhakan benar-benar serius akting dan jatuh seolah-olah
punggungnya beneran sakit. Pengendara panik dan mengeluarkan ponsel anehnya
untuk menelpon 119.
Ibu
benar-benar di bawa ke rumah sakit dengan ambulans. Pengemudi tadi memberikan
nomor telponnya pada Ayah yang masih mempersalahkan perbaikan mobilnya. SHi Won
di dalam mobil kesal dengan tingkah ibunya. Ia mendengarkan radio di dalam
mobil yang menceritakan kisahnya (Sepertinya Shi Won mengirim itu ke stasiun
Radio). Kisah itu adalah bagaimana Yoon Jae mengalami kecelakaan tragis dimana
Yoon Jae terbakar dan sedang terbaring di rumah sakit. Shi Won minta pemirsa
mengasihani Yoon Jae dan berdoa padanya.
Scene
beralih ke Yoon Jae yang ada di rumah sakit, bukan terbakar melainkan patah
lengan dan dia tertawa tak percaya bahwa Shi Won berbohong. Pembawa acara
mengatakan akan memberikan satu set sikat gigi yang membuat Shi Won marah
karena ia tak memenangkan jeans yang dia inginkan. Sementara itu Shi Won
ternyata sudah tiba di kamar inap Yoon Jae dan menjatuhkan roti ikannya melihat
Yoon Jae sepertinya baik-baik saja, bisa tertawa mengejek seperti itu. Yoon Jae
memperingatkan akan kebohongan Shi Won, bisa saja menjadi kenyataan suatu hari
nanti sambil memakan es lolinya.
Di Emergency
Room, ayah sudah pake penyangga leher. Dokter sepertinya mengatakan mereka
baik-baik saja atau semacamnya, ia tak percaya kalau Mereka sakit.Tapi ayah
terus bersikeras kalau ia syok dan terluka karena kecelakaan mobil tersebut.
Akting mereka cukup bagus dimana-ibu tiba-tiba muncul dari samping ayah dan
berakting sakit punggung. Dokter yang melihat mereka tak percaya dan terlihat
kesal. Namun apa boleh buat. Itu adalah salah satu cara mendapatkan check-up
gratis. HHAHAHAHA.
Shi Won dan
Yoo Jung menemani Yoon Jae di ruang rawat inap. Yoo Jung membuka apel dan Shi
Won membagi kue ikan dan memberikan bagian yang kecil pada Yoon Jae sehingga
membuat Yoon Jae kesal. Sepertinya Yoon Jae tak suka kacang merah-nya jadi ia
memberikannya pada Shi Won. Shi Won memperhatikan bungkusan roti ikan tadi yang
terbuat dari dari koran dan ada berita anak hilang di sana. Shi Won berkomentar
kalau gambar anak hilang itu mirip dengan orang desa yang bodoh. Dan ia
terkejut karena hadiahnya adalah 100 juta won.
Yoon Jae dan
Shi Won bertengkar lagi sehingga Shi Won memukul tangan Yoon Jae yang sakit.
Astaga…
Yoon Jae sendiri bertanya apakah Shi won sudah menyelesaikan PR-nya. Dan tak heran, Shi Won lupa tentang hal itu. Yoo Jung khawatir karena guru mereka itu benar-benar galak. Hukumannya pasti menulis 4 suku kata dari perinbahasa sebanyak 3000 kali. Jika tak selesai, guru itu tak akan segan memukul muridnya. Shi Won mulai khawatir. Ia memandang Yoon Jae dengan tatapan memohonnya. Yoon Jae mulai curiga, kenapa menatapku begitu?
Shi won : Apakah kau bisa menulis dengan tangan kirimu?
HAHHAHHAHHA. Yoon Jae berang.
Yoon Jae sendiri bertanya apakah Shi won sudah menyelesaikan PR-nya. Dan tak heran, Shi Won lupa tentang hal itu. Yoo Jung khawatir karena guru mereka itu benar-benar galak. Hukumannya pasti menulis 4 suku kata dari perinbahasa sebanyak 3000 kali. Jika tak selesai, guru itu tak akan segan memukul muridnya. Shi Won mulai khawatir. Ia memandang Yoon Jae dengan tatapan memohonnya. Yoon Jae mulai curiga, kenapa menatapku begitu?
Shi won : Apakah kau bisa menulis dengan tangan kirimu?
HAHHAHHAHHA. Yoon Jae berang.
Saat Yoon
Jae bertanya bagaimana keadaan ibu Shi Won, Shi Won mengatakan tentang
persekongkolan ayah dan ibu, pura-pura sakit agar bisa check up gratis. Yoo
Jung cukup terkejut dengan itu. Ayah kemudian membuka pintu dan berteriak :
Yoon Jae a~
Ayah juga menyapa para pasien yang ada di sana dan mengatakan agar Yoon Jae diperlakukan dengan baik oleh pasien yang ada di sana. Ia bahkan membawakan minuman kesehatan untuk semua orang. Shi Won beneran malu dengan kelakuan ayahnya.
Ayah juga menyapa para pasien yang ada di sana dan mengatakan agar Yoon Jae diperlakukan dengan baik oleh pasien yang ada di sana. Ia bahkan membawakan minuman kesehatan untuk semua orang. Shi Won beneran malu dengan kelakuan ayahnya.
Tae Woong
masih di sekolah, ia mengambil shift malam. Seorang guru minta maaf pada Tae
Woong karena harus menggan ti shift dengan Tae Woong malam itu, apalagi karena
masalah Yoon Jae yang sedang di rumah skait. Tapi Tae Woong tak terlalu
khawatir karena keluarga Sung pasti menemani dan mengurus Yoon Jae di sana.
Malam
harinya di rumah sakit, Shi Won memakai kaca mata tebal lamanya dan pergi ke
dekat tempat tidur Yoon Jae. Ia duduk di sana dan membuat Yoon Jae bingung. Shi
Won sudah menyiapkan tempat tidur ekstra di bawah dan minta Yoon Jae tidur di
bawah sedangkan ia di atas. HAHAHhaHHAH. Yang jadi pasien kan Yoon Jae.
Yoon Jae tak percaya akan hal ini dan memandangi Shi Won. Shi Won heran dan bertanya, apa aku cantik? Tapi Yoon Jae memberi jawaban yang tak memuaskan sehingga dengan suara keras ia menyuruh Yoon Jae tidur di bawah.
Yoon Jae tak percaya akan hal ini dan memandangi Shi Won. Shi Won heran dan bertanya, apa aku cantik? Tapi Yoon Jae memberi jawaban yang tak memuaskan sehingga dengan suara keras ia menyuruh Yoon Jae tidur di bawah.
Yoon Jae
mengalah dan tidur di bawah. Shi Won senang karena ia bisa tidur dengan nyaman.
Shi Won membangunkan Yoon Jae dan bertanya, apa kau bisa tidur dengan wanita
cantik di sebelahmu?
Yoon Jae masih menutup matanya dan menyuruh Shi Won diam dan ia menarik selimutnya untuk mulai tidur dengan tenang.
Yoon Jae masih menutup matanya dan menyuruh Shi Won diam dan ia menarik selimutnya untuk mulai tidur dengan tenang.
Tapi saat
tengah malam, tentu saja Yoon Jae tak bisa tidur dengan tenang. Ia terbangun
dan memberikan selimutnya pada Shi Won yang tidur pulas. Ia menghela nafas dan
menatap wajah Shi Won yang sedang tidur, Bagaimana dia bisa tidur sekarang?
Hehehehehhe.
Hehehehehhe.
-Maret 1996-
Hari pertama ia dan Shi Won masuk SMA. Shi Won sedang sibuk memasang contack lens di matanya. Yoon Jae seperti biasa menjemput Shi Won ke rumahnya dan membuka pintu kamarnya. Ia tertegun di depan pintu kamar melihat penampilan baru cinta pertamanya. Atau saat itulah ia menyadari kalau ia jatuh cinta?
Shi Won bertanya apakah ia tampak aneh?
Tentunya Yoon Jae tak bisa ngomong apa-apa lagi, Shi Won memang terlihat cantik. (Eun Ji cantik banged ya).
Hari pertama ia dan Shi Won masuk SMA. Shi Won sedang sibuk memasang contack lens di matanya. Yoon Jae seperti biasa menjemput Shi Won ke rumahnya dan membuka pintu kamarnya. Ia tertegun di depan pintu kamar melihat penampilan baru cinta pertamanya. Atau saat itulah ia menyadari kalau ia jatuh cinta?
Shi Won bertanya apakah ia tampak aneh?
Tentunya Yoon Jae tak bisa ngomong apa-apa lagi, Shi Won memang terlihat cantik. (Eun Ji cantik banged ya).
“Saling
berlari ke arah satu sama lain, membaca buku yang sama di perpustakaan
bersama-sama, berbagi payung yang sama saat hujan. Aku pikir jatuh cinta adalah
hal seperti ini. Aku tidak pernah membayangkan kalau aku akan jatuh cinta
dengan cara yang sederhana seperti ini. 1996, Musim Semi. Cinta pertamaku
dimulai secara tiba-tiba seperti ini”.
Kembali ke
rumah sakit saat Yoon Jae memandangi Shi Won dan ia tertawa sendiri, Dulu ia
cantik karena tidak memakainya (kaca mata), sekarang ia kelihatan cantik karena
ia memakainya.
Yoon Jae membuka kacamata Shi Won dengan hati-hati dan membelai rambutnya. Yoon Jae terus memandnag Shi won dengan penuh cinta. Pada akhirnya ia mendekatkan diri dan mencium pipi gadis itu. OMO!!!
Yoon Jae membuka kacamata Shi Won dengan hati-hati dan membelai rambutnya. Yoon Jae terus memandnag Shi won dengan penuh cinta. Pada akhirnya ia mendekatkan diri dan mencium pipi gadis itu. OMO!!!
Kemudian ia
tersenyum dan memandangi wajah Shi Won yang tertidur.
Hari sedang
hujan deras. Ayah membuang sampah di tempat sampah dengan mengenakan jas hujan
putih. Tiba-tiba Shi Won terdengar memanggil ayahnya dengan panik, dan ia
berlari keluar menembus hujan bahkan tanpa mengenakan sendal dan saat ayahnya
berbalik melihat puterinya itu, kita tahu itu adalah jas HOT. Itulah
masalahnya, Shi Won kesal dan merengek pada ayahnya karena ayahnya mengenakan
jas resmi HOT edisi terbatas. Ayah mengatakan ia akan melepaskannya di dalam
tapi Shi Won tak mau, ia ngin ayahnya melepasnya sekarang. Ia menarik tangan
jas itu dan kita tahu apa yang terjadi.
Jas itu
robek. Shi Won menangis dan meronta terduduk di jalanan. Ayah mencari aman dan
melepaskan jas itu tanpa berkata apa-apa. Ia memberikan jas itu pada Shi won
dan segera masuk ke rumah. Shi Won masih kesal dan menangis si luar dengan jas
HOT-nya yang hancur.
Di rumah
sakit, Yoon Jae dikunjungi 3 temannya. Sung Jae masuk bertanya apa kau
baik-baik saja, dan langsung ke lemari makanan, ia hanya menemukan satu minuman
di sana dan protes. Yoon Jae kesal dan menendangnya dengan kakinya. Joon Hee
dan Hak Chan datang kemudian. Joon Hee highfive dengan Yoon Jae saat Hak Chan
meletakkan makanan yang ia bawa. Es Krim. Sudah di kasih, Yoon Jae malah
protes, hanya es krim? Hak Chan lalu mengeluarkan majalah porno dari jaketnya.
HAHHAHA. Yoon Jae mengambilnya sambil tersenyum lalu menyembunyikannya di bawah
bantalnya.
LOL. Sung Jae dari tadi nyari apaan di lemari? HAHHA.
LOL. Sung Jae dari tadi nyari apaan di lemari? HAHHA.
Joon Hee
memberikan buku catatan sejarahnya agar Yoon Jae bisa belajar. Yoon Jae
bertanya bagaimana denganmu? Joon Hee menjawab ia sudah membacanya. Yoon Jae
tersentuh dan ia menyuruh Joon Hee mendekat. Saat joon Hee mendekat, Yoon Jae
memeluknya, ia berkata : Kau tahu aku mencintaimu?
Dan kalian lihat wajah gugup Joon Hee, ia lalu mendorong Yoon Jae menjauh. Hehehhe
Dan kalian lihat wajah gugup Joon Hee, ia lalu mendorong Yoon Jae menjauh. Hehehhe
Sung Jae
akhirnya minum minuman Yoon Jae dan berkata kalau Yoon Jae beruntung karena
lengannya patah. Karena semua siswa di hukum menulis 3000 kata. Yoon Jae
komentar kalau lengannya tak patah mungkin ia akan menulis 6000 kata karena Shi
won. Hehehhe.
Shi Won di
kamarnya masih kesal karena Jaket HOT-nya dan lagi ia tak sanggup menulsi 3000
kata. Ia mengeluh dan merengek di meja belajarnya.
Lalu ayah
diam-diam ayah ke kamar Shi Won, sepertinya ayah menyesal atas insiden jas HOT
itu. Ia bertanya bagaimana pekerjaan rumah Shi Won. Shi Won menjawab ini semua
salah ayahnya yang tak mau membelikannya jeans yang ia inginkan. Ia
menghabiskan waktu mengemis jeans sehingga ia tidak mengerjakan PR-nya.
Ayah akhirnya menanyakan berapa harganya. Sedikit terkejut dengan jawaban ayahnya, Shi Won berkata harganya 290.000 won dan Ayah langsung menolaknya dengan suara keras. Harganya mahal makanya ayah cari-cari alasan dan lagi-lagi ia menyalahkan obsesi Shi Won pada monyet itu.
Ayah akhirnya menanyakan berapa harganya. Sedikit terkejut dengan jawaban ayahnya, Shi Won berkata harganya 290.000 won dan Ayah langsung menolaknya dengan suara keras. Harganya mahal makanya ayah cari-cari alasan dan lagi-lagi ia menyalahkan obsesi Shi Won pada monyet itu.
Mereka
bertengkar serius di kamar saat ibu sedang menyiapkan makanan untuk di bawa ke
rumah sakit.
Ibu dan Tae
Woong sedang bicara di telpon. Ibu mengatakan ia sudah menyuruh Shi Won
mengantarkan makanan ke rumah sakit untuk Yoon Jae. Ibu juga mengatakan kalau
ayah akan membayar tagihan rumah sakit. Tae Woong menolak hal itu tapi ibu
bersikeras. Ia menyuruh Tae Woong membeli komputer yang diinginkannya dan tak
usah khawatir dengan biaya rumah sakit.
Ya Ampun,, baiknya keluarga Sung… :’)
Ya Ampun,, baiknya keluarga Sung… :’)
Saat Tae
Woong menutup telponnya, ia berbalik dan kaget dengan sosok yang memakai jas
putih. Itu Shi Won yang memakai jas HOT yang robek. Ia masih kesal dengan pertengkarannya
dengan ayahnya. Ia mengatakan pada Tae Woong kalau orang tuanya berpura-pura
sakit untuk mendapat check up gratis dan memberitahukan Tae Woong untuk tak
usah repost membicarakan kesehatan mereka.
Saat masuk
ke ruangan Yoon Jae, TV sedang memutar berita tentang ditemukannya anak
konglomerat yang hilang, yang dilihat Shi won di koran bungkus roti ikan, yang
ternyata penjual roti ikan di jalan itu. Yoon Jae terkejut melihat berita itu,
Shi won kesal karena ia tak memperlakuka idiot itu dengan baik sebelumnya.
Mereka benar-benar sial dan Tae Woong hanya tersenyum.
Tae Woong
menuju Yoon Jae dan membuka makanan dari ibu sambil berkata, hidup benar-benar
tak terduga.
Narasi Shi Won : “Itu benar. Hidup…. adalah sesuatu yang tak bisa kau tebak.”
Narasi Shi Won : “Itu benar. Hidup…. adalah sesuatu yang tak bisa kau tebak.”
Shi Won
pulang ke rumah saat telpon berdering. Sepertinya ibu dan Ayah tak ada di
rumah, karena rumah begitu gelap. Gelap. Shi Won berhenti di pintu ruang
tangah, melihat telpon yang berdering, ia tak mengangkatnya.
“Itu bukan suara. Itu bukan suara udara yang mengerikan, yang dingin merasuki tubuhku”.
“Itu bukan suara. Itu bukan suara udara yang mengerikan, yang dingin merasuki tubuhku”.
Shi Won
akhirnya mengangkat telpon. Itu ibu, Ibu bertanya pada Shi Won apakah ia
memiliki uang untuk ongkos taksi dan mengatakan padanya agar tidak terkejut.
Shi Won mendengarkan. Ia tak bergerak.
“Manusia tidak memiliki kekuatan khusus. Telpon berdering dengan perasaan yang mengerikan dalam tubuhmu, itu adalah sinyal akan sesuatu yang mengkhawatirkan”.
“Manusia tidak memiliki kekuatan khusus. Telpon berdering dengan perasaan yang mengerikan dalam tubuhmu, itu adalah sinyal akan sesuatu yang mengkhawatirkan”.
Suara ibu
mulai pecah saat ia mengatakan, Ayahmu menderita kanker perut.
Shi Won terjatuh lemas dan menangis. Ibu meminta Shi Won jangan menangis di depan ayahnya karena ayah nanti pasti akan lebih sedih. Shi Won mulai menangis, air matanya keluar, Shi Won menangis sambil mengatakan, ayah dan ayah.
Shi Won terjatuh lemas dan menangis. Ibu meminta Shi Won jangan menangis di depan ayahnya karena ayah nanti pasti akan lebih sedih. Shi Won mulai menangis, air matanya keluar, Shi Won menangis sambil mengatakan, ayah dan ayah.
Shi won ada
di dalam taksi menuju rumah sakit. Ia menangis sehingga membuat supir taksi
bingung dan terus melihatnya. Sopir bertanya apa semua baik-baik saja dan Shi
Won menjawab tidak. Sopir taksi menyalakan radio. Pembawa acara membacakan
cerita bohong yang dikirim oleh Shi Won. Pembawa acara membacakan cerita kalau
ayahnya terkena kanker dan sedang berjuang dengan kemoterapi. Ia meminta semua
pendengar mendoakan ayahnya. Dan kebohongannya kali ini menjadi benar. Shi won
makin menangis mendengar hal itu. Penyiar radio mengatakan ia akan mengirim
jeans yang diinginkan Shi Won.
Poor Shi Won, makanya jangan suka boong.
Poor Shi Won, makanya jangan suka boong.
The
Cranberries’ Ode To My Family mulai dimainkan di radio. Yoon Jae belum tahu
kabar itu dan ia tertawa karena Shi won akhirnya mendapatkan apa yang ia
inginkan. Yoon Jae mendengarkan musik di radio tersebut sementara Shi Won masih
terus menangis di dalam taksi.
Ayah memakai
baju untuk operasi. Ibu dan Shi won sudah menunggu di dekatnya. Shi Won tak
bisa menepati janjinya, ia menangis. Ayah sepertinya masih tegar, ia meyakinkan
istri dan puterinya kalau ia akan baik-baik saja. Ayah memeluk ibu dan Shi won.
Tae Woong datang dan mengatakan untuk tidak khawatir karena dokternya adalah
dokter terbaik di Korea.
Shi Won
masih menangis sambil menunduk, ia tak berani mengangkat kepalanya menatap
ayahnya. Ayah memebritahunya untuk tidak menangis. Kalau Shi won terus
menangis, maka operasinya tak akan berjalan baik karena ia khawatir. Shi Won
memeluk ayahnya sambil terus terisak dan ia minta maaf. Ayah berkata putrinya
bersikap dewasa dan berjanji kalau ia akan baik-baik saja.
Suster
datang dan ayah akan siap-siap. Tae Woong akan pergi bersamanya. Ayah berterima
kasih pada Tae Woong dan Ayah memegang tangan Tae Wong dan berkata kalau Tae
Woong adalah anak tertua keluarga mereka.(wah, adakah maksud tertentu??)
Shi Won dan ibu menangis berpelukan.
Shi Won dan ibu menangis berpelukan.
Ayah di bawa
ke ruang operasi. Dalam perjalanan, ia ingas saat sebelumnya ia ada di gereja
(sepertinya ini terjadi saat ayah tahu ia menderita kanker). Ayah berdoa di sana,
ia minta maaf karena ini pertama kalinya ia datang. Tetapi ia yakin ia akan di
maafkan, akan baik-baik saja. Ayah mengkhawatirkan apa yang akan terjadi pada
istrinya, juga pada Shi Won jika ia pergi terlalu cepat.
Ayah : Jika
aku tak ada, siapa yang akan memegang tangannya di upaca pernikahannya? Hanya
membayangkan dia akan berjalan sendiri saja, air mataku jatuh dan hatiku pecah
berkeping-keping. Aku tahu aku tak boleh meminta bantuan pada pertemuan pertama
kita, tapi tolong biarkan aku berjalan bersamanya di hari pernikahannya. Aku
berjanji jika aku bisa melakukan itu, maka aku akan menyusul Song Joo tanpa pertanyaan
apapun.
Ayah menangis.
Kembali ke ayah yang dibawa ke ruang operasi. Ia tak setegar kelihatannya. Ia juga merasa takut.
Ayah menangis.
Kembali ke ayah yang dibawa ke ruang operasi. Ia tak setegar kelihatannya. Ia juga merasa takut.
Ibu dan Shi
won duduk di kamar inap ayah. Ibu menyuruh Shi Won tetap berangkat ke sekolah.
Tapi Shi Won tak mau dan ia akan bolos saja. Tapi ibu mengeluarkan buku catatan
dari laci dan memberikannya pada Shi won.
Shi Won
membuka catatan itu. Ada tulisan rapi disana, 3000 kata yang seharusnya di
tulis Shi Won. Air Mata Shi won kembali jatuh. Ia menangis. Ibu berkata hanya
ada Shi Won dalam kehidupan ayahnya.
Narasi Yoon Jae : “Hidup selalu tidak terduga dan memukulmu dari belakang. Kau bisa sedih, ketakutan bahkan tersiksa. Pada saat seperti ini, satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah mengatasi situasi dengan tenang dan mengakui kesalahan kita”.
Narasi Yoon Jae : “Hidup selalu tidak terduga dan memukulmu dari belakang. Kau bisa sedih, ketakutan bahkan tersiksa. Pada saat seperti ini, satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah mengatasi situasi dengan tenang dan mengakui kesalahan kita”.
Shi Won dan
ibu menunggu di luar ruang operasi dengan khawatir. Dokter keluar dan mereka
segera menuju dokter dan bertanya bagaimana operasinya. Dokter melepas
maskernya dan tersenyum. Ternyata dokter itu adalah orang yang menabrak mobil
mereka sebelumnya. Ibu terkejut, ia menyesal dan segera berlutut memohon
pengampunan.
Dokter menyuruh ibu berdiri, ibu benar-benar minta maaf dan bertanya bagaimana suaminya. Dokter memasang wajah sedih membuat Shi Won dan ibu makin terkejut. Tapi kemudian dokter membuat pose piece dan mengatakan operasinya sukses dan tumornya telah diangkat.
Ibu sangat senang dan bersyukur, ia melompat dan memeluk dokter. Ia bahkan bersujud lagi.
Dokter menyuruh ibu berdiri, ibu benar-benar minta maaf dan bertanya bagaimana suaminya. Dokter memasang wajah sedih membuat Shi Won dan ibu makin terkejut. Tapi kemudian dokter membuat pose piece dan mengatakan operasinya sukses dan tumornya telah diangkat.
Ibu sangat senang dan bersyukur, ia melompat dan memeluk dokter. Ia bahkan bersujud lagi.
Narasi Yoon
Jae beralih ke saat pertama ia jatuh cinta pada Shi Won : “Kehidupan ini tak
terduga dan kadang melompat setiap saat. Tak ada gunanya mencoba untuk
mengabaikan atau menghindarinya. Satu-satunya solusi adalah dengan
menghadapinya dan memukulnya balik. Tapi ada waktunya, hidup memberi kita
hadiah yang membuat hati kita bergetar dan memastikan saat kita sakit, akan
diganti dengan sebuah kebahagiaan”.
Acara
televisi memperlihatkan sebuah berita, Krisis moneter tahun 1997, dimana
perekonomian sebagian besar negara Asia jatuh dan saat itu adalah masa sulit
bagi warga negara (aku ingat ini :’().
“Tak ada cara untuk mengetahui kemana kehidupan adan membawa kamu. Jadi kita harus menggunakan indera kita untuk hidup.”
“Tak ada cara untuk mengetahui kemana kehidupan adan membawa kamu. Jadi kita harus menggunakan indera kita untuk hidup.”
-Seoul,
2012-
Kembali ke Reuni 2012, Sung Jae meminta semua mengangkat gelas mereka untuk bersulang. Hanya Shi Won yang meminum jus.
“Di meja ini… akan ada pasangan yang mengumumkan pernikahan mereka”.
Dan Ji bertanya apa mereka akan menikah di Seoul atau di Busan. Sung Jae juga mengatakan kalau ia ingin mengunjungi Busan. Joon Hee berkomentar tentang bagaimana sulitnya membeli rumah dengan konsisi ekonomi yang memburuk sekarang. Hak Chan mengatakan lebih baik memiliki rumah sendiri dari pada membayar sewa. Tae Woong berkomentar kalau siswanya sudah dewasa sekarang karena mereka membicarakan Real Estate.
Kembali ke Reuni 2012, Sung Jae meminta semua mengangkat gelas mereka untuk bersulang. Hanya Shi Won yang meminum jus.
“Di meja ini… akan ada pasangan yang mengumumkan pernikahan mereka”.
Dan Ji bertanya apa mereka akan menikah di Seoul atau di Busan. Sung Jae juga mengatakan kalau ia ingin mengunjungi Busan. Joon Hee berkomentar tentang bagaimana sulitnya membeli rumah dengan konsisi ekonomi yang memburuk sekarang. Hak Chan mengatakan lebih baik memiliki rumah sendiri dari pada membayar sewa. Tae Woong berkomentar kalau siswanya sudah dewasa sekarang karena mereka membicarakan Real Estate.
Dan Ji kesal
karena pertanyaannya tidak di jawab, ia bertanya lagi dimana mereka akan
menikah, Seoul atau Busan. Shi Won dan Yoo Jung merasa jengkel dan menjawab
bersama-sama : Busan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar