Reply 1997
episode 4
-Juli 2012,
Reuni-
Yoon Jae ingin memesan minuman ketika Shi Won menyuruhnya memukul punggungnya karena ia sedang kelelahan. Yoon Jae memukul hanya dengan satu tangan sehingga Shi Won menyuruhnya memukul dengan 2 tangan. Sementara itu yang lain sedang membicarakan siapa yang pantas mendapatkan Daesang Award. Joon Hee berkata pemenangnya tak akan melakukan apapun makanya mereka harus memilih yang terlihat menarik. Yoo Jung setuju dan ia mencalonkan Kim Soo Hyun. Shi Won tak setuju karena Kim Soo Hyun terlalu muda dan ia mencalonkan Han Seok Gyu yang bermain dalam drama A Tree With Deep Roots. Mendengar pembicaraan mereka mengenai Han Seok Gyu, Yoon Jae mengingat kenangan di tahun 1997.
Narasi Yoon Jae : “Bahkan 15 tahun lalu, Han Seok Gyu berada disamping kita”.
Yoon Jae ingin memesan minuman ketika Shi Won menyuruhnya memukul punggungnya karena ia sedang kelelahan. Yoon Jae memukul hanya dengan satu tangan sehingga Shi Won menyuruhnya memukul dengan 2 tangan. Sementara itu yang lain sedang membicarakan siapa yang pantas mendapatkan Daesang Award. Joon Hee berkata pemenangnya tak akan melakukan apapun makanya mereka harus memilih yang terlihat menarik. Yoo Jung setuju dan ia mencalonkan Kim Soo Hyun. Shi Won tak setuju karena Kim Soo Hyun terlalu muda dan ia mencalonkan Han Seok Gyu yang bermain dalam drama A Tree With Deep Roots. Mendengar pembicaraan mereka mengenai Han Seok Gyu, Yoon Jae mengingat kenangan di tahun 1997.
Narasi Yoon Jae : “Bahkan 15 tahun lalu, Han Seok Gyu berada disamping kita”.
-September
1997, Busan-
Joon Hee dan Shi Won sedang nonton di bioskop. Film The Contact yang dibintangi oleh Han Seok Gyu dan Jeon Do Yeon. Shi Won sangat serius menonton, ia bergumam, semoga happy ending. Aku mohon, semoga akhirnya bahagia.
Joon Hee dan Shi Won sedang nonton di bioskop. Film The Contact yang dibintangi oleh Han Seok Gyu dan Jeon Do Yeon. Shi Won sangat serius menonton, ia bergumam, semoga happy ending. Aku mohon, semoga akhirnya bahagia.
Setelah
movie selesai, Shi Won masih terpesona dengan Han Seok Gyu dan mengatakan
betapa tampannya Han seok Gyu. Shi Won berkata kalau Jeon Do Yeon perannya
cukup lumayan. Tapi Joon Hee yakin Do yeon akan mendapatkan banyak penghargaan
karena movie itu. Shi Won mengatakan kalau pria Seoul seperti Seok Gyu yang
hangat dan tampan tak bisa dibandingkan dengan pria Busan yang dingin dan pelit
seperti Yoon Jae. Sangat berbeda.
Joon Hee tersenyum dan berkomentar : Kau tahu, tiap kali kau membicarakan Yoon Jae, pasti akhirnya kau menghinanya.
Shi Won : Benarkah?
Joon Hee tersenyum dan berkomentar : Kau tahu, tiap kali kau membicarakan Yoon Jae, pasti akhirnya kau menghinanya.
Shi Won : Benarkah?
-Di jam yang
sama, Seoul-
Tae Woong sedang berjalan di sebuah jalanan Seoul saat ia melewati penjual kaset dan mendengar sebuah lagu. Lagu itu adalah OSt The Contact, A Lover’s Concerto. Ia berhenti dan melihat kaset OST The Contact di kumpulan kaset penjual jalanan itu. Ia lalu teringat sebua kenangan.
Tae Woong sedang berjalan di sebuah jalanan Seoul saat ia melewati penjual kaset dan mendengar sebuah lagu. Lagu itu adalah OSt The Contact, A Lover’s Concerto. Ia berhenti dan melihat kaset OST The Contact di kumpulan kaset penjual jalanan itu. Ia lalu teringat sebua kenangan.
-Flashback,
1991-
Tae Woong sedang bersama seorang gadis (dimainkan oleh Kim Ye Won). Mereka mendengar sebuah lagu dari earphone dan gadis itu mengatakan lagu tersebut seperti sebuah pengakuan. Sepertinya gadis itu adalah siswa SMA dan aku menebak Tae Woong menjadi guru privat-nya. Gadis itu bertanya-tanya siapa orang yang akan menulis lagu seperti itu untuknya dan Tae Woong menghentikan fantasi gadis itu lalu menyuruhnya untuk belajar agar bisa masuk Universitas.
Tapi kemudian sang gadis berkata : Oppa, Marry To Me.
Dia beberapa kali mengatakannya. Awalnya Tae Woong diam saja, tapi kemudian ia memukul kepala sang gadis dan berkata : Bukan, marry to me tapi marry me.
Sang Gadis masih terus memintanya menikah dengan mengatakan kalau Tae Woong menikahinya maka Tae Woong akan beruntung, ai punya body yang bagus. Tae Woong kembali memukulnya dengan pensil. Sang Gadis kesal dan mengambil pensil itu untuk mengerjakan soal. Sejenak Tae Woong masih memandangi gadis itu, tapi kemudian snag gadis berkata lagi :menikahlah denganku. Tae Woong kemudian memukul kepalanya lagi.
Tae Woong sedang bersama seorang gadis (dimainkan oleh Kim Ye Won). Mereka mendengar sebuah lagu dari earphone dan gadis itu mengatakan lagu tersebut seperti sebuah pengakuan. Sepertinya gadis itu adalah siswa SMA dan aku menebak Tae Woong menjadi guru privat-nya. Gadis itu bertanya-tanya siapa orang yang akan menulis lagu seperti itu untuknya dan Tae Woong menghentikan fantasi gadis itu lalu menyuruhnya untuk belajar agar bisa masuk Universitas.
Tapi kemudian sang gadis berkata : Oppa, Marry To Me.
Dia beberapa kali mengatakannya. Awalnya Tae Woong diam saja, tapi kemudian ia memukul kepala sang gadis dan berkata : Bukan, marry to me tapi marry me.
Sang Gadis masih terus memintanya menikah dengan mengatakan kalau Tae Woong menikahinya maka Tae Woong akan beruntung, ai punya body yang bagus. Tae Woong kembali memukulnya dengan pensil. Sang Gadis kesal dan mengambil pensil itu untuk mengerjakan soal. Sejenak Tae Woong masih memandangi gadis itu, tapi kemudian snag gadis berkata lagi :menikahlah denganku. Tae Woong kemudian memukul kepalanya lagi.
Kembali ke
masa kini, Tae Woong masih di depan penjual kaset tadi. Ya, sepertinya Tae
Woong menyukai gadis itu. Ia mendekati penjual dan minta dicarikan kaset untuk
anak SMA. Penjual mencarikan dan sedikit bercanda apa Tae Woong punya rokok.
Tae Woong mengeluarkan rokoknya dan pematiknya juga. Ia mengatakan ia membeli
kaset itu untuk adiknya.
Kembali ke
tahun 1991, Tae Woong mengajari gadis itu lagi. Kali ini Tae Woong memakai
semacam lipstik, Gadis itu merebutnya dan memintanya, ia langsung memasukkannya
ke dalam tas. Semua yang tae Woong Sentuh di ambil olehnya, sweater yang masih
dipakai Tae Woong dan bahkan bantal duduk dimana Tae Woong masih duduk di
atasnya. HAHHAH.
Mereka
melihat papan kelulusan universitas dan gadis itu senang karena ia lulus. Ia
mengatakan lagi : Oppa, menikahlan denganku.
Lalu tiba-tiba gadis itu menciumnya dan membuat Tae Woong terkejut. Gadis itu tersenyum dan memeluknya. Tae Woong tak menolaknya, ia juga membalas pelukan gadis itu saat gadis itu berkata : marry to me.
Tae Woong malah mengoreksi kata-katanya lagi.
Lalu tiba-tiba gadis itu menciumnya dan membuat Tae Woong terkejut. Gadis itu tersenyum dan memeluknya. Tae Woong tak menolaknya, ia juga membalas pelukan gadis itu saat gadis itu berkata : marry to me.
Tae Woong malah mengoreksi kata-katanya lagi.
-Kembali ke
September 1997, Busan-
Keluarga Sung sedang makan malam saat Shi Won baru tiba di rumah. Yoon Jae juga ada disana dan bertanya kemana saja shi Won dan kenapa baru pulang.
Shi Won menjawab ia pergi nonton Film The Contact di bioskop. Yoon Jae terkejut karena mereka sudah berjanji akan menontonnya bersama minggu depan.
Yoon Jae tanya apa Shi Won pergi sendiri dan Shi Won menjawab dengan Joon Hee. Yoon Jae terkejut, hanya kalian berdua?
Keluarga Sung sedang makan malam saat Shi Won baru tiba di rumah. Yoon Jae juga ada disana dan bertanya kemana saja shi Won dan kenapa baru pulang.
Shi Won menjawab ia pergi nonton Film The Contact di bioskop. Yoon Jae terkejut karena mereka sudah berjanji akan menontonnya bersama minggu depan.
Yoon Jae tanya apa Shi Won pergi sendiri dan Shi Won menjawab dengan Joon Hee. Yoon Jae terkejut, hanya kalian berdua?
Ibu
tersenyum dan bertanya apa Shi Won berkencan. Ayah sepertinya tidak suka dan
berkata Putriku ada ditempat terakhir di sekolah dan berkencan juga… Kau adalah
orang tersibuk di Busan. Shi Won menjawab Joon Hee hanya teman saja. Tapi ibu
berkata antara pria dan wanita tak ada yang namanya persahabatan. Shi Won
mengatakan tentu saja ada sambil melihat ke arah Yoon Jae. Yoon Jae melihat Shi
Won dengan tatapan sedih.
Ibu
sepertinya menyukai kalau Shi Won bersama Joon Hee karean Joon Hee pintar dan
bijaksana, ia bahkan mendesak Shi Won menikah dengan Joon Hee. Dan kalian akan
melihat wajah Yoon Jae yang sedih, ia menunduk. Sepertinya ia kehilangan selera
makan. Shi Won selesai makan dan ia pergi ke kamarnya. Ibu minta pendapat pada
Yoon Jae mengenai itu sambil minta Yoon Jae menuangkan minuman ke cangkirnya.
Mood Yoon Jae benar-benar buruk, ia bahkan salah menuangkan, ia menuangkan
kecap ke cangkir ibu. Hehehhe.
Shi Won
duduk di depan meja belajarnya untuk chatting. Tapi Shi Won kewalahan masuk ke
ID-nya. Ia mencoba Id ‘Lady 2′ tapi gagal. Ia juga mencoba Id Lady 3 dan gagal
lagi. Sampai akhirnya ID ‘Lady 65342′ dan akhirnya ia bisa masuk. OMO!! Banyak
banged ID gadis ini, hahah.
Shi Won chat
dengan ID ‘Happy End 12186′ dan mereka mulai berkenalan, Umur, jenis kelamin,
lokasi dan Shi Won menemukan kalau teman chattingnya itu adalah mahasiswa
laki-laki yang tinggal di Seoul dan merupakan bagian dari ROTC. Shi Won
kelihatannya menikamti Chattingnya dengan pria Seoul itu.
Happy End 12186 bertanya apakah Shi Won punya perahu, makan ikan segar tiap hari atau mengenal teman masa kecilnya yang tinggal di Busan. Shi Won sedikit kesal dan menulis : Hanya karena kau tinggak di Busan, bukan berarti kau mampunyai perahu dan makan ikan segar setiap hari atau tahu semua orang di sini.
Shi Won kesal dengan pemilik ID itu, ia mengatakan kalau ibunya akan menelpon maka ia harus mematikan komputernya (FYI : Pada masa itu komputer dan telpon tak bisa digunakan bersama-sama. Setiap kali telpon berdering, maka komputer harus dimatikan. Wah..).
Happy End 12186 bertanya apakah Shi Won punya perahu, makan ikan segar tiap hari atau mengenal teman masa kecilnya yang tinggal di Busan. Shi Won sedikit kesal dan menulis : Hanya karena kau tinggak di Busan, bukan berarti kau mampunyai perahu dan makan ikan segar setiap hari atau tahu semua orang di sini.
Shi Won kesal dengan pemilik ID itu, ia mengatakan kalau ibunya akan menelpon maka ia harus mematikan komputernya (FYI : Pada masa itu komputer dan telpon tak bisa digunakan bersama-sama. Setiap kali telpon berdering, maka komputer harus dimatikan. Wah..).
-28
September 1997-
Hari itu ada pertandingan sepak bola, Korea vs jepang yang akan menentukan siapa yang akan masuk Piala Dunia FiFa 1998. Yoon Jae dan Ayah sedang menunggu pertandingan dimulai, Ayah bertanya pada istrinya apakah ayam goreng sudah dipesan. Shi Won yang ditugaskan untuk memesan benar-benar lupa akan hal itu. Ia bersama Yoo Jung di kamar membaca majalan yang ada HOT-nya. Ia bertanya apa yang harus ia lakukan.
Yoo Jung berkata jika mereka memesan ayamnya sekarang maka itu tak akan tiba sampai piala dunia selanjutnya, karena toko ayam pasti kebanjiran pesanan. Shi Won benar-benar khawatir akan hal itu, ia takut ayahnya akan mengamuk.
Hari itu ada pertandingan sepak bola, Korea vs jepang yang akan menentukan siapa yang akan masuk Piala Dunia FiFa 1998. Yoon Jae dan Ayah sedang menunggu pertandingan dimulai, Ayah bertanya pada istrinya apakah ayam goreng sudah dipesan. Shi Won yang ditugaskan untuk memesan benar-benar lupa akan hal itu. Ia bersama Yoo Jung di kamar membaca majalan yang ada HOT-nya. Ia bertanya apa yang harus ia lakukan.
Yoo Jung berkata jika mereka memesan ayamnya sekarang maka itu tak akan tiba sampai piala dunia selanjutnya, karena toko ayam pasti kebanjiran pesanan. Shi Won benar-benar khawatir akan hal itu, ia takut ayahnya akan mengamuk.
Shi Won
jujur dan mengatakan bahwa ia lupa memesannya. Namun dari cara bicaranya ia tak
menunjukkan rasa penyesalan. Ia minta maaf pada ibu yang sedang membuat salad
untuk ayam goreng, pada ayah yang menunda makan siangnya untuk menikmati ayam
gorenga dan pada Yoon Jae menunggu ayam goreng. Shi Won : Aku minta maaf
sepenuh hati dan berjanji tak akan mengulanginya lagi. AKu benar-benar
menyesal. Ia kemudian menutup pintu kamarnya.
Ayah mengelengkan kepalanya melihat bagaimana puterinya dengan mudahnya dan tidak tahu malu atas kesalahannya. Dia memuji ‘Fair Play’nya.
Ayah mengelengkan kepalanya melihat bagaimana puterinya dengan mudahnya dan tidak tahu malu atas kesalahannya. Dia memuji ‘Fair Play’nya.
Shi Won
kembali ke tempat tidurnya dan berkata pada Yoo Jung kalau metode ini pasti
akan berhasil, karena mengatakan kebenaran ketika mereka mengharapkan sebuah
kebohongan dan mereka lengah sehingga akan membuat mereka terkejut dan tak
dapat berkata apa-apa.
Shi Won dan Yoo Jung kembali membuka majalahnya. Minggu kemarin adalah Kang Ta, maka harusnya minggu ini adalah Tony an. Namun mereka terkejut melihat Yangpa ada dimajalah itu lagi. Yoo Jung khawatir kalau Yangpa mencoba menggoda oppa mereka. Seandainya ia tinggal di Seoul, bukan di Busan, ia pasti akan segera dijemput oleh perusahaan itu (?).
Shi Won juga menceritakan tentang pengalaman buruknya chatting dengan Happy End 12186 yang melihat Busan sebagai sebuah kota yang buruk.
Shi Won dan Yoo Jung kembali membuka majalahnya. Minggu kemarin adalah Kang Ta, maka harusnya minggu ini adalah Tony an. Namun mereka terkejut melihat Yangpa ada dimajalah itu lagi. Yoo Jung khawatir kalau Yangpa mencoba menggoda oppa mereka. Seandainya ia tinggal di Seoul, bukan di Busan, ia pasti akan segera dijemput oleh perusahaan itu (?).
Shi Won juga menceritakan tentang pengalaman buruknya chatting dengan Happy End 12186 yang melihat Busan sebagai sebuah kota yang buruk.
Satu per
satu teman Shi Won datang. Pertama Hak Chan. Ayah awalnya bingung lalu Yoon Jae
mengatakan dia Hak Chan, teman satu sekolahnya. Hak Chan orang yang sopan, ayah
menyukainya. Lalu Joon Hee datang. Ayah kembali memandang Yoon Jae. Yoon Jae
mengatakan dia Joon Hee, pria yang tampan. Ayah mengerti, orang amerika yang
wajahnya mirip wanita, HAHH. Yang paling tak sopan, Sung Jae datang. Ia
mengoceh dan langsung duduk di dekat ayah membuat ayah bingung. Ayah memandang
Yoon Jae lagi, dan ayah sudah tahu itu Bang Sung Jae, yang tak bisa diam saat
menonton pertandingan sepak bola. Ayah awalnya memuji namun akhirnya ia
menyuruh Sung Jae untuk diam.
Joon Hee si
anak baik sedang membantu ibu di dapur membuat salad. Harusnya mereka makan itu
dengan ayam, tapi karena Shi Won lupa mereka hanya akan makan salad saja. Ibu
lalu mengupas buah apel. Joon Hee bertanya apakah ibu memakai masker karena
kulit ibu benar-benar bersinar. Joon hee mengatakan kalau ibu terlihat seperti
wanita 20 tahunan. Ibu senang karena Joon Hee memujinya. Ia membandingkan
dengan ayah yang tak pernah memujinya membuat ayah kesal. Ibu juga mengatakan
Shi Won memang membutuhkan pria seperti Joon Hee dan membuat Yoon Jae kesal.
Hhehehehehe.
Yoo Jung dan
Shi Won ada di depan komputer ketika Joon Hee masuk. Shi Won segera menyuruh
Joon Hee mendekat. Yoo Jung dan Shi Won telah mendapat pesan dari Happy 12186,
permintaan maaf karena telah bersikap kasar dan meminta Shi Won bertemu di chat
room pada pukul 2 siang.
Ketiganya
merasa senang karena mungkin Shi Won akan kencan dengan pria Seoul. Joon Hee
meletakkan kedua tangannya di pipi Shi Won dan menyuruh Shi Won melakukannya
dengan baik, saat Yoon Jae masuk dan melihat semuanya. Ia terlihat cemburu.
Yoon Jae mengatakn sesuatu tentang jika terlalu lama di depan komputer, Sperma
akan mati dan akan kesulitan melahirkan. Ia menyuruh mereka untuk cepat keluar.
Yoo Jung keluar duluan. Lalu Yoon Jae dengan muka marah keluar dari kamar.
Setelah Yoon Jae keluar, Shi Won memandang Joon Hee : Kau masih menyukainya?
Setelah Yoon Jae keluar, Shi Won memandang Joon Hee : Kau masih menyukainya?
Shi Won dan
Joon Hee masih chatting. Happy End 12186 meminta maaf lagi dan menjelaskan ia
adalah mahasiswa di ROTC. Joon Hee mengatakan impian Shi Won adalah kencan
dengan pria berseragam dan Shi Won tersenyum.
Yoon Jae,
Hak Chan, Yoo Jung dan ayah ada di depan TV menyaksikan pertandingan yang baru
berlangsung. Yoo Jung dengan manisnya bertanya pada Yoon Jae mengenai
istilah-istilah sepak bola yang dijawab Yoon Jae dengan acuh tak acuh. Yoo Jung
juga mengatakan tentang Shi Won yang berkenalan dengan mahasiswa ROTC sehingga
membuat Yoon Jae cemburu lagi. Ia juga penasaran kenapa Shi Won dan Joon Hee
belum keluar dari kamar.
Sung Jae kemudian datang dan berkata kalau ia akan diam selama pertandingan.
Sung Jae kemudian datang dan berkata kalau ia akan diam selama pertandingan.
Shi Won
masih chat dengan Happy End 12186 yang mengatakan ingin mendengar suara Shi
Won. Shi Won bertanya pada Joon Hee apa tidak terlalu cepat memberikan nomor
telponnya? Joon Hee mengatakan berikan saja. Jadi Shi Won memberikan nomor
telponnya.
Pertandingan
dimulai dan ayah mulai ribut. Ia memuji pemain korea yang bermain baik dan
mengajak Sung Jae bicara. Tapi Sung Jae takut nanti ayah akan menghukumnya kalau
ia bicara.
Mereka membicarakan salah seorang pemain Busan yang tampan. Ayah memang lebih mood bersama Hak Chan. Heehehehe.
Mereka membicarakan salah seorang pemain Busan yang tampan. Ayah memang lebih mood bersama Hak Chan. Heehehehe.
Sementara
itu Tae Woong sedang berjalan bersama teman satu universitasnya. Temannya
mengatakan padanya untuk melupakan masa lalu dan segera menikah lalu pindah ke
Seoul, bukannya malah membusuk di Busan selama bertahun-tahun. Tae Woong hanya
tersenyum. Ia mengatakan ia akan melakukannya setelah ia mengirim Yoon Jae ke
Universitas. Langkahnya terhenti melihat seorang pelukis jalanan yang melukis
wajah pasangan dan kenangannya kembali ke masa lalu.
-Juni 1992,
Busan-
Tae Woong dan gadis itu, yang sekarang menjadi pacarnya sedang dilukis oleh pelukis jalanan. Mereka membicarakan siapa yang akan mengambil yang asli dan gadis itu mengatakan ia senang kalau orang lain mengambil yang asli. Jika begitu aku akan mengambil yang asli dan memberikanmu copy-annya. Gadis itu senang dan memberikan Tae Woong Ciuman di pipi.
Tae Woong dan gadis itu, yang sekarang menjadi pacarnya sedang dilukis oleh pelukis jalanan. Mereka membicarakan siapa yang akan mengambil yang asli dan gadis itu mengatakan ia senang kalau orang lain mengambil yang asli. Jika begitu aku akan mengambil yang asli dan memberikanmu copy-annya. Gadis itu senang dan memberikan Tae Woong Ciuman di pipi.
Setelah
gambarnya selesai, Tae Woong meminjam pensil pada pelukis. Ia lalu
memperlihatkan lukisan itu pada sang gadis dan ada tulisan di atasnya : Song
Joo, Marry To Me. Song Joo tersenyum dan mengatakan kalau tulisannya salah, harusnya
Marry Me. Ia sangat senang pada akhirnya perasaanya tersambut.
(So Sweet!!! Aku suka pasangan ini).
(So Sweet!!! Aku suka pasangan ini).
-September
1997, Busan-
Masih memnonton pertandingan, Yoon Jae merasa gelisah dan akhirnya ia berteriak pada Shi Won agar segera keluar, pertandingannya sudah di mulai. Joon Hee dan Shi Won keluar saat Ibu membawa ember besar berisi Salad dan membagikan ke semuanya. Yoo Jung mengambil pertama dan memberikannya ke Yoon Jae. Ibu menanyakan masalah Sung Jae dan ayah menjawab Sung Jae sedang di hukum. Ibu lalu melihat ke arah Yoon Jae dan langsung berteriak, Yoon Yoon Jae! Berhenti memilih ketimun!
Yoon Jae langsung makan mentimunnya dan memberikan piringnya pada Shi Won. Shi Won masih menunggu telpon. Joon Hee dan Yoo Jung masih bertanya-tanya apa Happy End 12186 benar akan menelpon. Yoon Jae kesal melihat Joon Hee dan Shi Won, ia minta Joon Hee menggeser kepalanya karena ia tak bisa melihat TV-nya. Joon Hee dan Yoo Jung bergeser ke Arah Hak Chan.
Masih memnonton pertandingan, Yoon Jae merasa gelisah dan akhirnya ia berteriak pada Shi Won agar segera keluar, pertandingannya sudah di mulai. Joon Hee dan Shi Won keluar saat Ibu membawa ember besar berisi Salad dan membagikan ke semuanya. Yoo Jung mengambil pertama dan memberikannya ke Yoon Jae. Ibu menanyakan masalah Sung Jae dan ayah menjawab Sung Jae sedang di hukum. Ibu lalu melihat ke arah Yoon Jae dan langsung berteriak, Yoon Yoon Jae! Berhenti memilih ketimun!
Yoon Jae langsung makan mentimunnya dan memberikan piringnya pada Shi Won. Shi Won masih menunggu telpon. Joon Hee dan Yoo Jung masih bertanya-tanya apa Happy End 12186 benar akan menelpon. Yoon Jae kesal melihat Joon Hee dan Shi Won, ia minta Joon Hee menggeser kepalanya karena ia tak bisa melihat TV-nya. Joon Hee dan Yoo Jung bergeser ke Arah Hak Chan.
Yoo Jung
bertanya, bagaimana sekarang?
Shi Won kesal dan memukul tangan Yoon Jae. Dan mereka bertengkar. Yoo Jung memutuskan naik ke atas sofa saja, disamping Yoon Jae. Ayah kesal karena mereka ribut dan ia marah. Tapi kemudian ia tersenyum ke arah ibu. HAHAHHH.
Shi Won kesal dan memukul tangan Yoon Jae. Dan mereka bertengkar. Yoo Jung memutuskan naik ke atas sofa saja, disamping Yoon Jae. Ayah kesal karena mereka ribut dan ia marah. Tapi kemudian ia tersenyum ke arah ibu. HAHAHHH.
Waktu
berlalu. Yoon Jae duduk sambil melingkarkan tangannya di leher Joon Hee.
Sementara Yoo Jung memainkan tangannya di kepala Hak Chan. Wkwkkwwkkww.
Mereka serius menonton pertandingan, kecuali Joon Hee yang merasa tak tenang. Aku jamin dia deg-degan setengan mati.^^ Ia terus melirik ke arah Yoon Jae. Dan ternyata Hak Chan mengalami hal yang sama, namun alasan yang berbeda dengan Joon Hee. Hak Chan juga deg-degan karena ia tak bisa terlalu dekat dengan wanita. Dan suara ayah benar-benar mengejutkan saat tim jepang mencetak Gol. Sung Jae juga kecewa, aku rasa ia ingin bicara juga, namun ia hanya bisa bicara dalam hati tapi tingkahnya benar-benar lucu. Hahahahha.
Yang lain hanya bisa menghela nafas.
Mereka serius menonton pertandingan, kecuali Joon Hee yang merasa tak tenang. Aku jamin dia deg-degan setengan mati.^^ Ia terus melirik ke arah Yoon Jae. Dan ternyata Hak Chan mengalami hal yang sama, namun alasan yang berbeda dengan Joon Hee. Hak Chan juga deg-degan karena ia tak bisa terlalu dekat dengan wanita. Dan suara ayah benar-benar mengejutkan saat tim jepang mencetak Gol. Sung Jae juga kecewa, aku rasa ia ingin bicara juga, namun ia hanya bisa bicara dalam hati tapi tingkahnya benar-benar lucu. Hahahahha.
Yang lain hanya bisa menghela nafas.
Ayah dan ibu
sedang membicarakan ini dan itu tentang bola. Namun mereka sering mengatakan
hal yang salah sehingga membuat Sung Jae kesal. Namun ia tak bisa biscara
sehingga hanya protes dalam mulutnya yang tertutup. Yoo Jung sepertinya tidak
peduli dengan phobia HAk Chan bahkan semakin mendekatkan badannya ke Hak Chan
saat ia mengambil salad, ia bertanya berapa jam satu set pertandingan. Hak Chan
dengan gugup menjawab 45 menit.
Saat ayah
dan ibu membicarakan mengenai ayam goreng, bel berbunyi. Ibu tanya siapa, dan
diluar terdengar suara pengirim ayam goreng. Semua orang saling melihat, mereka
belum memesan dan yakin itu pesanan salah alamat. Yoon Jae satu-satunya yang
protes tapi saat ia akan berbicara Shi Won menutup mulutnya. Tapi ibu malah
mengeluarkan dompetnya dan mengatakan kalau kadang-kadang kita melakukan
kesalahan dalam hidup. Ayah dan Shi Won malah tersenyum. Ya Ampuuuun keluarga
ini :)
Mereka tepuk
tangan dan mulai makan ayamnya. Tapi Yoon Jae masih khawatir kalau pemilik toko
ayam akan memanggil mereka karena mereka tak memesan. Ibu berkata tak perlu
khawatir, karena mereka bisa saja mengabaikan panggilan nanti. Shi Won mulai
khawatir, bagaimana kalau Seoul oppa menelpon?
Yoon Jae mendengarnya dan wajahnya berubah. Yoo Jung memanggilnya dan menawarkan ayam goreng.
Yoon Jae mendengarnya dan wajahnya berubah. Yoo Jung memanggilnya dan menawarkan ayam goreng.
Ayah dan ibu
membicarakan pemain bola lagi dan informasi yang diberikan ayah salah sehingga
Sung Jae tampak kesal. Joon Hee meminta tisu dan Yoo Jung mengambilkannya,
badannya hampir menyentuh Hak Chan sehingga Hak Chan harus menghindar dengan
lucunya. HAHHAHHAH.
Sisa waktu
15 menit terakhir. Mereka berharap Korea bisa mencetak gol, namun mereka kecewa
tiga kali. Hahhahhahha. Ayah beneran kesal. Ia cerewet lagi dan mengatakan pada
Sung Jae sudah cukup, pertandingan sudah berakhir. Padahal tinggal 8 menit
lagi. Ayah menyuruh semua pergi saja, korea tak akan menang. Yoon Jae, Hak Chan
dan Joon Hee berdiri dan pergi. Shi Won dan Yoo Jung masuk ke kamar. Sung Jae
masih bertahan saat ayah ke dapur dan ibu membereskan makanan.
Saat hanya
tinggal Sung Jae di depan ruangan TV, pemain korea menyerang gawang Jepang dan
Gol! Sung Jae berteriak : Gooooooool!!!
Lalu satu per satu orang yang tadi pergi kembali ke ruang Tv dan berteriak histeris. Ayah mengatakan Sung JAe kalah karena bicara, tapi Sung Jae tak peduli yang penting Korea menang. Ayah setuju dan menjanjikan kelelawar untuk Sung Jae. HAhahahhahaahhahah. Sumpah Lucu banged! Sung Jae juga menggunakan kesempatan itu untuk mengoreksi semua yang dikatakan ayah selama pertandingan.
Lalu satu per satu orang yang tadi pergi kembali ke ruang Tv dan berteriak histeris. Ayah mengatakan Sung JAe kalah karena bicara, tapi Sung Jae tak peduli yang penting Korea menang. Ayah setuju dan menjanjikan kelelawar untuk Sung Jae. HAhahahhahaahhahah. Sumpah Lucu banged! Sung Jae juga menggunakan kesempatan itu untuk mengoreksi semua yang dikatakan ayah selama pertandingan.
Ditengah
celotehan mereka, Gol kedua untuk Korea! Mereka semua sangat senang dan
berteriak histeris dan saling berpelukan. Shi Won dan Joon Hee pelukan, Ayah
dan Yoon Jae juga. Yoo Jung memeluk Hak Chan dari belakang dan Hak Chan hampir
kena serangan jantung. Ia memukul-mukul Sung Jae minta pertolongan. Tapi Sung
Jae terlalu gembira bersama ibu.
Yoon Jae
ingin merayakan kemenangan juga dengan memeluk Shi Won. Namun Shi Won merayakan
kemenangan bersama Joon Hee. Yoon Jae yang melihatnyaterlihat cemburu. Namun ia
tak bisa apa-apa melihat Shi Won dan Joon Hee yang menikmati kebersamaan
mereka. Yoon Jae benar-benar cemburu >.<
Narasi Yoon
Jae : “Saat itu aku menyadari, ketika kau menyukai seseorang, kau memiliki
pintu di depan dan juga di belakang. Tapi jika kau tak mengetuk, tidak akan
terbuka. Jika kau hanya diam, kau tak akan mendapatkan apa yang kau inginkan.
Tidak ada yang namanya Fair Play”.
Lalu telpon
berdering. Ibu menyuruh semuanya diam. Semua membeku karena mereka yakin itu
dari toko ayam. Yoo Jung khawatir, apa yang harus mereka lakukan?
Shi Won akan berdiri untuk mengangkat telpon, tapi ibu melarangnya. Yoon Jae akhirnya mengangkat telpon.
Shi Won akan berdiri untuk mengangkat telpon, tapi ibu melarangnya. Yoon Jae akhirnya mengangkat telpon.
Yoon Jae
minta maaf pada orang yang ada di seberang sana. Ia berkata harusnya mereka
pesan dulu. Yoon Jae terus minta maaf dan menutup telpon. Ibu dan yang lain
merasa lega karena ada Yoon Jae. Ibu bahkan memuji Yoon Jae tampan dan semua
bertepuk tangan. Shi Won juga tepuk tangan dengan tulus melihat pada Yoon Jae.
Namun Yoon Jae melihat Shi Won dengan pandangan menyesal. Ia tak tersenyum dan
kita tahu apa yang terjadi.
Di sebuah
tempat, seorang pria menelpon di telpon umum dengan pakaian seragam ROTC.
KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!! Im Si Wan!!! Ia bertanya apa itu adalah rumah
Sung Shi Won. Ia mendengar suara Yoon Jae di sana dan ia pikir ia salah
sambung. Ia melihat nomor telpon Shi Won dengan bingung.
(Shi Won sial banged!! Harysnya ia pacaran sama Shi Wan. Si Wan a~ Si Wan ~).
Yoon JAe voice : “Tak ada yang namanya Fair Play”.
(Shi Won sial banged!! Harysnya ia pacaran sama Shi Wan. Si Wan a~ Si Wan ~).
Yoon JAe voice : “Tak ada yang namanya Fair Play”.
-September
1992-
Song Joo merengek pada Tae Woong untuk pergi bersamanya dalam perjalanan tour Club. Tapi TAe Woong menolak karena ia harus menghadiri pertandingan baseball ayah Shi Won. Pertandingan itu sangat penting bagi Ayah Shi Won. Song Joo kesal karena pacarnya lebih mementingkan baseball dan mengancam jika Tae Woong tak ikut maka semuanya tak akan menyennagkan, karena hanya dia yang pergi sendiri.
Tae Woong kemudian mengeluarkan CD Player yang merupakan hadiah terakhir ayahnya pada TAe Woong. Ia minta Song Joo pergi duluan, ia akan menyusul begitu pertandingan selesai. Song Joo sangat senang karena ada lagu favorite mereka di sana. Akhirnya ia membiarkan Tae Woong pergi.
Song Joo merengek pada Tae Woong untuk pergi bersamanya dalam perjalanan tour Club. Tapi TAe Woong menolak karena ia harus menghadiri pertandingan baseball ayah Shi Won. Pertandingan itu sangat penting bagi Ayah Shi Won. Song Joo kesal karena pacarnya lebih mementingkan baseball dan mengancam jika Tae Woong tak ikut maka semuanya tak akan menyennagkan, karena hanya dia yang pergi sendiri.
Tae Woong kemudian mengeluarkan CD Player yang merupakan hadiah terakhir ayahnya pada TAe Woong. Ia minta Song Joo pergi duluan, ia akan menyusul begitu pertandingan selesai. Song Joo sangat senang karena ada lagu favorite mereka di sana. Akhirnya ia membiarkan Tae Woong pergi.
Beberapa jam
kemudian tim baseball Ayah memenangkan pertandingan. Ayah menelpon atau di
telpon Ibu yang mengucapkan selamat. Ayah sangat senang. Ia terus tertawa
sampai kemudian ia menunjukkan wajah serius melihat berita di TV. Sebuah
kecelakaan lalu lintas, sebuah bus pariwisata mengalami kecelakaan dan 5 orang
meninggal dunia. Nama Nam Sung Joo ada di daftas penumpang yang meninggal dan
ayah menjatuhkan telponnya. Ibu yang ada diseberang telpon menangis. Ia berkata
: Bagaimana ini, Song Joo kita. Ibu histeris.
Tae Sung
masuk ke ruang loker dengan wajah ceria sambil membawa bunga. Ia belum tahu
beritanya dan minta paman segera keluar untuk menyapa yang lain. Tapi wajah ayah
masih sangat syok, ayah mulai mengatakan tentang Song Joo. Wajah Tae Woong
langsung berubah dan ia melihat ke televisi.
-September,
1997-
Sung Jae di suruh ayah untuk mengambil dompet di kamarnya untuk mereka merayakan makan malam bersama. Sung Jae membuka pintu sebuah kamar, tapi Yoo Jung berkata itu kamar kakak Shi Won, kamar utama ada disana. Lalu terlihat lukisan wajah Tae Woong dan Song Joo. OH TIDAK !!! Aku baru sadar. Sung Song Joo. Dia kakak perempuan Shi Won. Anak ayah dan ibu. Ya Ampun, drama ini beneran bikin kejutan.
Sung Jae di suruh ayah untuk mengambil dompet di kamarnya untuk mereka merayakan makan malam bersama. Sung Jae membuka pintu sebuah kamar, tapi Yoo Jung berkata itu kamar kakak Shi Won, kamar utama ada disana. Lalu terlihat lukisan wajah Tae Woong dan Song Joo. OH TIDAK !!! Aku baru sadar. Sung Song Joo. Dia kakak perempuan Shi Won. Anak ayah dan ibu. Ya Ampun, drama ini beneran bikin kejutan.
Tae Woong
baru kembali dari Seoul saat Shi Won berlari ke arahnya. Tae Woong mengatakan
padanya agar jangan terlalu larut berada di luar rumah, nanti seseorang akan
menculiknya. Tae Woong mengeluarkan CD player dari dalam tasnya dan Shi Won
tertarik mendengarkannya. Ia mendengarkan musiknya dan sangat menyukainya. Ia
bertanya dapatkah ia meminta CD Player itu? Mendengarkan lagu HOT disini pasti
menyenangkan.
Tae Woong Sesaat teringat pada Song Joo, dan kemudian ia tersenyum pada Shi Won. Shi Won boleh mnegambil CD itu. Shi Won berlari dengan gebira dan Tae Woong memandanginya dengan pandangan sedih.
Tae Woong Sesaat teringat pada Song Joo, dan kemudian ia tersenyum pada Shi Won. Shi Won boleh mnegambil CD itu. Shi Won berlari dengan gebira dan Tae Woong memandanginya dengan pandangan sedih.
-Juli 2012,
Seoul, Reuni-
Shi Won sedang sibuk dengan tab-nya saat Tae Woong memasuki ruangan. Hak Chan yang melihatnya berdiri dan memberi salam pada guru mereka diikuti teman yang lain. Shi Won tak terlalu memperhatikan Tae Woong karena ia sibuk dengan gajinya yang ternyata sudah di transfer. Tae Woong duduk di sebelah Shi Won dan menepuk kepala gadis itu dengan manis.
Narasi Yoon Jae : ” Hari ini di reuni ini, di meja ini, satu pasangan akan mengumumkan pernikahan mereka”.
Shi Won sedang sibuk dengan tab-nya saat Tae Woong memasuki ruangan. Hak Chan yang melihatnya berdiri dan memberi salam pada guru mereka diikuti teman yang lain. Shi Won tak terlalu memperhatikan Tae Woong karena ia sibuk dengan gajinya yang ternyata sudah di transfer. Tae Woong duduk di sebelah Shi Won dan menepuk kepala gadis itu dengan manis.
Narasi Yoon Jae : ” Hari ini di reuni ini, di meja ini, satu pasangan akan mengumumkan pernikahan mereka”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar