Juli 1997,
Busan-
Ayah dan ibu Shi Won sedang bertengkar hebat. Mereka bertengkar mengenai apa yang dilakukan Shi Won. Ibu membela puteri satu-satunya itu, sedangkan ayah tidak setuju. Sementara Shi Won sedang tertunduk di lantai. Ibu mengatakan ayah bukan manusia karena melakukan hal itu pada Shi Won, sedangkan ayah ingin memukul ibu. Pertengkaran semakin memanas, bahkan mereka akan melaporkan satu sama lain ke polisi.
Ayah dan ibu Shi Won sedang bertengkar hebat. Mereka bertengkar mengenai apa yang dilakukan Shi Won. Ibu membela puteri satu-satunya itu, sedangkan ayah tidak setuju. Sementara Shi Won sedang tertunduk di lantai. Ibu mengatakan ayah bukan manusia karena melakukan hal itu pada Shi Won, sedangkan ayah ingin memukul ibu. Pertengkaran semakin memanas, bahkan mereka akan melaporkan satu sama lain ke polisi.
-3 hari
sebelumnya, Di Stasiun Seoul-
Shi Won menunjukkan pada Dan Ji lokasi rumah Hee Jung di peta di stasiun. Dan bagaimana cara mencapainya. Dan Ji memperhatikan dengan baik. Tapi ia mengkhawatirkan Shi Won. Kalau Hee Jun sering menyapa penggemarnya, sedangkan Tony jarang menyapa penggemarnya. Shi Won tak akan kembali sebelum ia melihat Tony.
Shi Won menunjukkan pada Dan Ji lokasi rumah Hee Jung di peta di stasiun. Dan bagaimana cara mencapainya. Dan Ji memperhatikan dengan baik. Tapi ia mengkhawatirkan Shi Won. Kalau Hee Jun sering menyapa penggemarnya, sedangkan Tony jarang menyapa penggemarnya. Shi Won tak akan kembali sebelum ia melihat Tony.
Shi Won
bergabung dengan fans lainnya di depan rumah Tony. Mereka menunggu kepulangan
Tony dari Amerika. Para penggemar sudah menyiapkan hadiah mereka. Lalu sebuah
mobil sport biru datang. Dan mereka berteriak : Pocari, Pocari. Itu mobil sang
idola. Tony keluar dari mobil dan mengambil salah satu hadiah. Shi Won yang
dari tadi makan malah kebingungan. Ia berusaha mlompat untuk melihat Tony. Tapi
Tony beneran nggak ramah. Ia hanya bicara sedikit dan masuk ke rumahnya membuat
penggemar kecewa. Tony mengatakan kalau ia tak akan keluar rumah, jadi
sebaiknya mereka pulang. Shi Won tak mendengar apa yang dikatakan Tony. Ia
bertanya pada salah seorang penggemar Tony bicara apa. Anak itu menjawab oppa
tak banyak bicara.
-Pukul 9
malam, didepan Rumah Tony-
Shi Won dan beberapa penggemar masih menunggu disana. Shi Won berusaha melawan banyaknya nyamuk. Tapi Shi Won sudah siaga, ia bahkan membawa semprotan nyamuk. HAHHAHAHA.
Shi Won dan beberapa penggemar masih menunggu disana. Shi Won berusaha melawan banyaknya nyamuk. Tapi Shi Won sudah siaga, ia bahkan membawa semprotan nyamuk. HAHHAHAHA.
Pagi
harinya…
Ada sebuah kotak didepan rumah Tony. Kotak itu bergerak. Lalu sebuah tas keluar dari dalam, dan wajah Shi Won muncul. HAHAHHAHHAH. Shi Won setia menunggu di depan rumah Tony, ia bahkan tidur di dalam kotak itu. OMO!!!
Ia terlihat kelelahan menunggu semalaman. Ia membersihakn mukanya dengan tisu basah.
Ada sebuah kotak didepan rumah Tony. Kotak itu bergerak. Lalu sebuah tas keluar dari dalam, dan wajah Shi Won muncul. HAHAHHAHHAH. Shi Won setia menunggu di depan rumah Tony, ia bahkan tidur di dalam kotak itu. OMO!!!
Ia terlihat kelelahan menunggu semalaman. Ia membersihakn mukanya dengan tisu basah.
Shi Won
pergi ke supermarket dekat rumah Tony. Ia sarapan dengan Ramen.
Shi Won
benar-benar niat untuk melihat wajah Tony oppa-nya. Ia bahkan memanjat dinding
rumah Tony. Pintu rumah Tony sedikit terbuka. Shi Won mengintip. Lalu seekor
anak anjing menuju pintu. Terdengar Suara Tony memanggilnya ‘Annie’. Tony
mengambil anak anjingnya dan terkejut dengan kehadiar orang tak dikenal di
pintu rumahnya. Tony tahu itu penggemarnya dan segera menutup pintu dengan
kesal. Tapi Shi Won menghalanginya.
Shi Won
senang bukan main, ia bahkan hampir menangis. Ia mengatakan Aku penggemarmu
dari Busan. Tapi Tony dengan kesal mengatakan ia dari Amerika. Tony lalu
menutup pintunya.
Shi Won akhirnya berbalik. Ia memarahi dirinya sendiri : Ini terlalu berlebihan. Sung Shi Won. Bayangkan betapa takutnya oppa itu. Kau menjadi beban bagi oppa. Apa yang kau pikirkan saat memanjat? Oppa pasti sangat lelah sekarang. Aku malah mengganggunya. Bagaimana kau bisa melihat wajahnya lagi?
Shi Won akhirnya berbalik. Ia memarahi dirinya sendiri : Ini terlalu berlebihan. Sung Shi Won. Bayangkan betapa takutnya oppa itu. Kau menjadi beban bagi oppa. Apa yang kau pikirkan saat memanjat? Oppa pasti sangat lelah sekarang. Aku malah mengganggunya. Bagaimana kau bisa melihat wajahnya lagi?
Shi Won
duduk di dilantai dan menangis. Ia mengatakan dirinya bodoh. Lalu sebuah suara
memanggilnya : Hey, Busan!
Kaget, Shi Won berbalik. Itu Tony, ia menandatangani punggung kaos Shi Won. Ia mengatakan ini terakhir kalinya Shi Won menunggu diluar rumah seperti itu. Tony bahkan khawatir apakah Shi Won punya uang untuk pulang ke busan.
Kaget, Shi Won berbalik. Itu Tony, ia menandatangani punggung kaos Shi Won. Ia mengatakan ini terakhir kalinya Shi Won menunggu diluar rumah seperti itu. Tony bahkan khawatir apakah Shi Won punya uang untuk pulang ke busan.
Shi Won
masih menunduk dan mengatakan : Oppa, Aku mencintaimu.
Tony berkata sambil tersenyum : Cinta apa?
Tony mengelus kepala Shi Won dan membuat gadis itu menangis. Tony lalu menyuruhnya jangan menangis. Aku rasa Shi Won menangis karena bahagia^^.
Tony berkata sambil tersenyum : Cinta apa?
Tony mengelus kepala Shi Won dan membuat gadis itu menangis. Tony lalu menyuruhnya jangan menangis. Aku rasa Shi Won menangis karena bahagia^^.
Kembali ke
pertengkaran di rumah, Ayah dan ibu masih bertengkar. Ayah mengatakan ia ingin
Shi Won mencintainya seperti Shi Won mencintai monyet itu. Tapi ibu membela
anaknnya dan mengatakan bagaimana ayah bisa melakukan itu pada puterinya,
bagaimana Shi Won bisa sekolah dengan keadaan seperti itu.
Apa yang terjadi?
Dan ternyata ayah memotong rambut Shi Won. Poor Shi Won.
Apa yang terjadi?
Dan ternyata ayah memotong rambut Shi Won. Poor Shi Won.
-Seoul,
2012, Reunian SMA Busan-
Yoo Jung sedang menunggu konfirmasi tiket konser Ulala Sessions melalui ponselnya. Yoo Jung mengeluh, jika ia tahu akan begini lama, ia akan membeli tiket online sebelum ia kesana. Shi Won berkomentar dulu mereka bahkan mengantri tiket sampai malam untuk sebuah konser. Seandainya ada ponsel saat itu. Fans sekarang bisa mendapatkannya dengan mudah.
Yoo Jung sedang menunggu konfirmasi tiket konser Ulala Sessions melalui ponselnya. Yoo Jung mengeluh, jika ia tahu akan begini lama, ia akan membeli tiket online sebelum ia kesana. Shi Won berkomentar dulu mereka bahkan mengantri tiket sampai malam untuk sebuah konser. Seandainya ada ponsel saat itu. Fans sekarang bisa mendapatkannya dengan mudah.
“A Love I
Don’t Possess”, sebuah lagu di putar di restoran itu. Itu lagu favorite Yoon
Jae. Yoon Jae tersenyum mengingat sebuah kenangan akan lagu tersebut.
-Juli, 1997,
Busan-
Yoon Jae mendapat pesan di pager miliknya. Ia mendengarkan pesan tersebut. Sebuah lagu. Pengirimnya, ID 1004 (=Angel). Itu lagu cinta K2. Yoon Jae bertanya-tanya siapa pemilik ID itu.
Yoon Jae mendapat pesan di pager miliknya. Ia mendengarkan pesan tersebut. Sebuah lagu. Pengirimnya, ID 1004 (=Angel). Itu lagu cinta K2. Yoon Jae bertanya-tanya siapa pemilik ID itu.
Di Rumah,
ibu dan ayah sarapan. Seperti biasa, Shi Won belum turun sehingga ibu memanggilnya.
Ayah kembali protes tentang makanan mereka. Ibu tak mengeluarkan kimchi,
sedangkan ayah mengatakan tak bisa makan tanpa kimchi. Ayah kembali mengoceh
dan bla bla bla sehingga membuat ibu kesal. Ibu mengatakan tiap melihat kimchi
ia akan menangis. Ayah sepertinya sangat menginginkan kimchi yang dibuat oleh
ibunya. Karena ia terus mengoceh lagi dan lagi, ibu mengambil makanannya dan
menyuruh ayah makan di rumah ibunya saja. Dan ayah mulai menangis keras,
memanggil ibunya. Shi Won yang sudah turun dari tangga kehilangan selera makan.
Yoon Jae yang baru datang untuk sarapan diseret pergi oleh Shi Won.
Yoon Jae
mengira kalau orang tua Shi Won bertengkar karena Shi Won. Yoon Jae bertanya
ada apa dengan rambut Shi Won dan Shi Won menjelaskan. Yoon Jae berkata jika
Shi Won puterinya, maka ia akan mencukur seluruh rambut Shi Won.
Shi Won kesal karena ia diceramahi oleh Yoon Jae.
Shi Won kesal karena ia diceramahi oleh Yoon Jae.
Dalam
perjalanan ke sekolah, mereka bertemu dengan Joon Hee. Joon Hee memuji gaya
rambut Shi Won seperti Audrey Hepburn. Shi Won menceritakan pertengkaran ayah
dan ibunya. Ia akan melapor kalau penduduk Gyeongsangdo dan Jeollado (provinsi
yang bersaing) dilarang menikah.
Joon Hee
terus bersimpati pada Shi Won. Sementara Yoon Jae mengatakan itu karena Shi Won
melakukan hal-hal tanpa berfikir. Joon Hee menawarkan untuk membeli makanan
kecil untuk Shi Won di kantin sekolah karena Shi Won belum sarapan. Shi Won
tentu saja senang. Shi Won merangkul Joon Hee untuk pergi ke kantin. Ia lalu
melihat pada Yoon Jae dan mengatakan Yoon Jae beruang bodoh.
Di kelas,
Sung Jae sedang sibuk bermain Tamagochi miliknya saat Yoon Jae masuk ke kelas
dengan badmood. Sung Jae mengatakan pada teman sebelahnya kalau ia tak tidur
semalaman karena ia bermain Tamagochi. Ia memperhatikan sikap Yoon Jae yang
aneh.
Joon Hee dan
Shi Won dalam perjalanan menuju kelas. Joon Hee membahas mengenai pertengkaran
Shi Won dan Yoo Jung. Sepertinya Yoo Jung ingin baikan dengan Shi Won. Shi Won
mengatakan ia tak begitu marah karena Yoo Jung menyukai Sechkies, tapi karena
menyembunyikan hal itu darinya. Padahal mereka sudah lama berteman.
Saat mereka
ada di lorong Shi Won melihat seorang gadis memakai topi di tengah lorong. Shi
Won masih menganalisis siapa itu. Gadis itu membuka topinya dan itu adalah Yoo
Jung! Yoo Jung juga memotong pendek rambutnya sepeti Shi Won. Tanpa kata-kata,
mereka yang sebelumnya bertengkar, tersenyum saling melihat. Yeah, itulah
teman^^.
Yoo Jung bernarasi : “Untuk temanku, aku memotong rambutku”.
Yoo Jung bernarasi : “Untuk temanku, aku memotong rambutku”.
Mereka
berdua masih saling tersenyum dengan atmosfer persahabatan. Dan hal itu di
ganggu oleh Sung Jae yang lewat dideak Yoo Jung : Permisi,apa kalian berdua
sedang syuting iklan?
(FYI : Shi Won dan Yoo Jung melakukan parodi sebuah iklan tahun 1990an).
(FYI : Shi Won dan Yoo Jung melakukan parodi sebuah iklan tahun 1990an).
Sementara
itu kesialan menimpa Sung Jae. Sepertinya ia dapat tugas mingguan karena
melakukan suatu kesalahan sebagai hukuman. Tugasnya adalah menghapus papan
tulis, membersihkan kelas, membuat garis lapangan sepak bola dengan ketel air,
menjawab soal matematika yang sulit, bahkan membagikan susu ke teman-teman
sekelasnya.
Dia benar-benar kelelahan dan ambruk di mejanya.
Dia benar-benar kelelahan dan ambruk di mejanya.
Guru masuk
bersama seorang siswa baru yang di transfer dari Seoul. Ia memperkenalkan diri.
Ia Do Hak Chan (Eun Ji Won), ia pindah ke Busan karena ayahnya seorang tentara
dipindah tugaskan ke Busan. Guru menyuruh Sung Jae untuk membawa Hak Chan
berkeliling nanti karena ia sedang kena hukuman.
Sung Jae sepertinya mendapat sebuah ide. Kebetulan Hak Chan duduk di belakang Sung Jae. Ia lalu mengatakan sesuatu dengan cepat hingga membuat Hak Chan bingung. Sepertinya Sung Jae menyerahkan tugas membersihkan pada Hak Chan.
Sung Jae sepertinya mendapat sebuah ide. Kebetulan Hak Chan duduk di belakang Sung Jae. Ia lalu mengatakan sesuatu dengan cepat hingga membuat Hak Chan bingung. Sepertinya Sung Jae menyerahkan tugas membersihkan pada Hak Chan.
Bel
istirahat berbunyi. Shi Won dan Yoo Jung serta para siswi lainnya berlomba
berlari di koridor. Mereka antre di telpon umum. Shi Won yang ada di telpon umum
itu. Moon Hee Jun mengumumkan perilisan album baru HOT besok. Shi Won begitu
bahagia begitu juga dengan gadis-gadis lainnya. Bahkan Yoo Jung juga di sana.
Dan Ji dan
Shi Won sangat gembira. Yoo Jung juga sehingga Dan Ji bertanya apa mereka sudah
baikan. Shi Won dan Yoo Jung mengangguk. Yoon Jae ada disana. Ia bertanya pada
Shi Won apa Shi Won yang mengiriminya lagu dengan ID 1004?
Shi Won memandang Yoon Jae dan berkata, apa kau pikir kau gila?
Ia tak peduli dan mengajak Dan Ji serta Yoo Jung pergi. Sayangnya ia tak melihat atau mungkin tak tertarik pada Yoo Jung. Yapz, Yoo Jung tersenyum dan memandang Yoon Jae malu, dialah yang mengirimkan lagu itu.
Shi Won memandang Yoon Jae dan berkata, apa kau pikir kau gila?
Ia tak peduli dan mengajak Dan Ji serta Yoo Jung pergi. Sayangnya ia tak melihat atau mungkin tak tertarik pada Yoo Jung. Yapz, Yoo Jung tersenyum dan memandang Yoon Jae malu, dialah yang mengirimkan lagu itu.
Sung Jae
yang di tugasi guru untuk mengajak Hak Chan berkeliling,terlihat malas
menjelaskan tiap bagian sekolah pada Hak Chan. Mereka berhenti di dekat ruang
guru dan Sung Jae berkata ini kantor para guru. Ia pergi meninggalkan Hak Chan
dengan keranjang susu sementara ia pergi sebentar. Ketika ia kembali, ia
melihat Hak Chan di marahi oleh guru.
Sung Jae
segera menuju Hak Chan dan bertanya apa yang terjadi. Hak Chan memperlihatkan
alasan ia dimarahi. Ternyata Sung Jae menjatuhkan susu disepanjang lorong. Sung
Jae terkejut karenanya Hak Chan disalahkan. Tapi Hak Chan santai saja, itu tak
menjadi masalah baginya. Ia lalu meninggalkan Sung Jae yang sepertinya sudah
menunjukkan aura pertemanan.
Shi Won,
Joon Hee, Yoo Jung dan Yoon Jae makan mie dan kopi susu di kantin sekolah. Shi
Won masih membahas mengenai album HOT yang akan rilis besok pagi-pagi sekali.
Ia minta Joon Hee menemaninya untuk mendapatkan posisi depan antrian di depan
toko kaset supaya ia tak kehabisan. Yoon Jae berkomentar, ia tak mengerti
mengapa Shi Won harus melakukan hal seperti itu hanya untuk mendapatkan sebuah
album. Saat mereka berbicara itu, Yoon Jae meinum kopi susu milik Shi Won. Shi
Won sepertinya no problem dan meminumnya juga.
Tapi
akhirnya mereka berdua bertengkar lagi. Yoon Jae masih juga tak mengerti dengan
hobby Shi Won. Sementara Shi Won sudah cukup kesal dengan kata-kata Yoon Jae.
Shi Won menyuruh Yoon Jae meminum kopi susu-nya sendiri, jangan meminum punya
orang lain. Yoon Jae memandang Shi Won dengan remeh, membuat Shi Won makin
kesal dan mengambil kopi susu miliknya dari Yoon Jae.
Shi Won : Ya, kau adalah orang yang paling tak mengerti di seluruh dunia.
Yoo Jung dengan lembut menawarkan kopi susu miliknya. Kalian lihat!! Yoon Jae menerimanya, tapi ia mengeluarkan sedotan milik Yoo Jung dan munum langsung dari bungkusnya (padahal milik Shi Won tadi nggak lho, ada sekitar lima kali mereka gantian minum, fine fine aja, HOhoohohhooho, Yoon JAe kan suka sama Shi Won, so no problem^^).
Shi Won : Ya, kau adalah orang yang paling tak mengerti di seluruh dunia.
Yoo Jung dengan lembut menawarkan kopi susu miliknya. Kalian lihat!! Yoon Jae menerimanya, tapi ia mengeluarkan sedotan milik Yoo Jung dan munum langsung dari bungkusnya (padahal milik Shi Won tadi nggak lho, ada sekitar lima kali mereka gantian minum, fine fine aja, HOhoohohhooho, Yoon JAe kan suka sama Shi Won, so no problem^^).
Saat pertengkaran
mereka, Sung Jae berlari sambil berteriak dan langsung mengambil makanan di
meja. Joon Hee memarahinya. Sung Jae dengan semangat mengatakan siswa baru, Hak
Chan akan mengambil posisi Yoon Jae sebagai siswa yang paling populer. Ia
mengatakan Hak Chan tampan dan juga ayahnya seorang jenderal, dan sangat kaya.
Sung Jae
menarik Yoon Jae dan Joon Hee. Ia berbisik pada mereka. Sung Jae menceritakan
tentang bagaimana Hak Chan menusuk siswa yang meganggunya dengan pensil,
melemparkan minuman pada kepala sekolah di sekolahnya sebelumnya, dan bagaimana
Hak Chan mempunyai koleksi Video porno dan bahkan ia langsung ke jepang untuk
mendapatkannya. Yoon Jae dan Joon Hee terkagum-kagum.
L.O.L, aku lebih suka bagaimana ekspresi Sung Jae saat menceritakan hal itu. Wkwkkwkkw.
L.O.L, aku lebih suka bagaimana ekspresi Sung Jae saat menceritakan hal itu. Wkwkkwkkw.
Di Rumah Shi
Won, ayah sedang menonton berita ketika ibu datang dengan semangat dan langsung
mengganti channel. Ayah kesal dan ibu juga, akhirnya mereka berdua bertengkar
lagi. Ya ampuuuun. Ibu berkata menonton berita tak akan mengubah dunia ini.
Mereka bahkan tidak memperdulikan Shi Won yang ada disana. Shi Won meminum
minumannya dan mengeleng. Ia kembali ke kamarnya.
Pagi
harinya, Shi Won dan Joon Hee beserta para penggemar HOT lainnya sudah
berkumpul di depan toko CD. Selagi menunggu, Shi Won curhat pada Joon Hee
mengenai masalah orang tuanya. Shi Won mengkhawatirkan ayah dan ibunya yang
terus bertengkar. Shi Won berkata ia mencoba mendamaikan mereka, tapi orang
tuanya pasti tak akan mendengarkannya. Makanya ia menyuruh Yoon Jae, namun Yoon
Jae mengatakan ia tak ingin terlibat. Yoon Jae mengatakan anak-anak tak boleh
ikut campur dalam urusan orang dewasa.
Joon Hee mengatakan itulah pesona Yoon Jae, pasif dan relax.
Joon Hee mengatakan itulah pesona Yoon Jae, pasif dan relax.
Toko
akhirnya buka. Shi Won mendapatkan CD HOT dan juga poster. Shi Won
memberitahukan pemilik toko nomor reservasinya dan juga tanggal ulang tahunnya
(kalau mau beli harus pake TTL ya? HAHhA). Ia minta pemilik untuk memutar lagu
HOT sepanjang hari. Joon Hee Juga membeli CD HOT.
Di rumah
ayah dan ibu sedang sarapan, Yoon Jae juga ada disana. Ayah protes lagi
mengenai makanan pagi itu. Sup rumput laut. Ayah kesal karena tiap kali akan
bertanding baseball, ibu selalu menyiapkan hidangan itu (Ayah Shi Won adalah
pelatih tim baseball^^). Ayah memang selalu begitu, entah karena tak puas atau
memang gayanya begitu, ia selalu menyinggung ibu dan pada akhirnya mereka
bertengkar lagi. Mereka bertengkar dengan suara keras. Yoon Jae yang ada disana
merasa tak enak. Ibu kesal dan membuang makanan ayah. Ibu dengan manis menyuruh
Yoon Jae tetap makan. Tapi Yoon Jae merasa tak enak dan akhirnya pergi. Ayah juga
ingin Yoon Jae tetap makan sana, tapi pada akhirnya ia mengambil sup milik Yoon
Jae. HAHHHAH. Ayah ini lucu deh,
Joon Hee dan
Shi Won sudah tiba di sekolah dan mereka berjalan menuju kelas. Shi Won dan
Yoon Jae mendengarkan musik dari album baru HOT dengan earphone. Joon Hee
berkata Shi Won pandai memilih lagu. Joon Hee juga mengatakan kenyataan bahwa
Yoon Jae lebih menyukai lagu-lagu penyanyi K2. Shi Won mengatakan kalau Yoon
Jae sudah tua dan mereka tidak memiliki kesamaan.
Joon Hee
mengatakan saat ini Yoon Jae masih berusaha keras agar sesuai dengan keinginan
Shi Won, tapi Shi Won malah berfikir sebaliknya (Yapz,, Yoon Jae memang selalu
bertentangan dengan Shi Won). Shi Won mulai menceritakan mengenai sisi buruk
Yoon Jae dan bla bla bla. Joon Hee berkomentar : Sepertinya tak ada yang tidak
kau tahu tentang Yoon Jae.
Shi Won : Kami sudah bersama sejka kami dilahirkan. Tak ada satu haripun aku tidak melihatnya. Aku muak dengannya.
Shi Won : Kami sudah bersama sejka kami dilahirkan. Tak ada satu haripun aku tidak melihatnya. Aku muak dengannya.
Tanpa mereka
sadari, Yoon Jae sedari tadi berjalan di belakang mereka dan mendengar
semuanya. Poor Yoon Jae, sini sini sini, sama aku aja, hahhah.
Yoon Jae sepertinya sangat marah dan kesal. Padahal ia sudah berbaik hati membawakan mereka sarapan.
Yoon Jae sepertinya sangat marah dan kesal. Padahal ia sudah berbaik hati membawakan mereka sarapan.
Dikelas para
gadis, Shi Won masih mendengarkan lagu HOT. Ia bahkan ikut menyanyikan rap lagu
itu. Ia begitu menikmatinya. Yoon Jae datang kekelas Shi Won dengan membawakan
bekal. Semua gadis terpesona. Yoon Jae mendekati Shi Won yang sama sekali tak
terkejut dengan kedatangan Yoon Jae. Yoon Jae meletakkan bekal itu di meja Shi
Won dan bertanya sekali lagi mengenai ID 1004, apa benar bukan Shi Won. Shi Won
mengatakan itu bukan dia. Shi Won juga mengatakan kalau semua gadis
tergila-gila pada Yoon Jae, jadi siapa tahu diantara gadis itu. Yoon Jae kesal
dan menempatkan tangannya di wajah Shi Won. Shi Won tersenyum dengan wajah
mengejek. Yoon Jae melakukannya lagi tapi kali ini ia terkena ludah Shi Won.
HAHHAHAHA. (Mian, aku nggak tahu bagaimana cara menggambarkan adegan ini).
Yoon Jae pergi dengan wajah kesal.
Yoon Jae pergi dengan wajah kesal.
Teman Shi
Won merasa iri pada Shi Won dan Yoon Jae. Temannya mengancam jangan sampai Shi
Won dan Yoon Jae jadian. Shi Won mengatakan ia dan Yoon Jae adalah saudara.
Yoo Jung
mencoba bando baru dan Shi Won memujinya, ia mengatakan Yoo Jung seperti aktris
Lee Seung Yeon. Yoo Jung senang dan mengatakan kalau Shi Won seperti model Kim
Nam Joo. Mereka berdua tersenyum malu-malu.
Yoon Jae
yang makan dihadapan mereka berkomentar : Kalian berdua jelek.
HHAHAHAHAHAHHA. Wajah Shi Won dan Yoo Jung langsung kesal.
HHAHAHAHAHAHHA. Wajah Shi Won dan Yoo Jung langsung kesal.
Sung Jae
datang menghampiri teman-temannya. Ia juga membawa Hak Chan untuk bergabung.
Tapi Hak Chan ragu-ragu setelah melihat Yoo Jung dan Shi Won juga ada disana.
Sung Jae menyuruhnya segera duduk.
Sung Jae menyuruhnya segera duduk.
Hak Chan
akhirnya mendekat. Yoo Jung melambaikan tangan, tapi tak disambut. Hak Chan
duduk di ujung kursi dekan Sung Jae, padahal ada tempat duduk yang lebih lebar
disamping Yoo Jung. Yoon Jae, Joon Hee bahkan Sung Jae serentak memandangi Hak
Chan. Sung Jae menyikut Hak Chan dan menyuruhnya duduk didekat Yoo Jung.
HAHAHAHHA
Ragu-ragu
Hak Chan duduk di dekat Yoo Jung, tanpa melihat dan ia menghadapkan punggungnya
ke arah Yoo Jung. Yoo Jung heran dan menarik Hak Chan mendekatinya. Ia
memperkenalkan diri, aku Mo Yoo Jung dan dia adalah Sung Shi Won. Namamu siapa?
Hak Chan tanpa melihat dan bahkan menunduk mengatakan namanya. Yoo Jung tak mendengarkan dan makin mendekatkan tubuhnya ke arah Hak Chan. (Look!!! Ekspresi Hak Chan, beneran menunjukkan kalau ia takut atau lebih tepatnya malu di dekat perempuan, HAHHHAHA).
Hak Chan tanpa melihat dan bahkan menunduk mengatakan namanya. Yoo Jung tak mendengarkan dan makin mendekatkan tubuhnya ke arah Hak Chan. (Look!!! Ekspresi Hak Chan, beneran menunjukkan kalau ia takut atau lebih tepatnya malu di dekat perempuan, HAHHHAHA).
Joon Hee
merasa aneh dan berbisik sesuatu pada Sung Jae.Sung Jae juga kelihatan bingung.
Hehhehe. Yoon Jae bertanya apa Hak Chan tak nyaman? Hak Chan menjawab, bukan
begitu. Sung Jae menebak, apa kau, malu??
Dan tebakannya benar. Yoo Jung penasaran, dan mulai mendekatkan wajahnya untuk melihat wajah Hak Chan dengan jelas. Ia lalu tertarik melihat bulu mata Hak Chan dan bahkan menempelkan tangannya di pipi Hak Chan dimana Hak Chan mencoba menghindar sebisa mungkin. LOL.
Dan tebakannya benar. Yoo Jung penasaran, dan mulai mendekatkan wajahnya untuk melihat wajah Hak Chan dengan jelas. Ia lalu tertarik melihat bulu mata Hak Chan dan bahkan menempelkan tangannya di pipi Hak Chan dimana Hak Chan mencoba menghindar sebisa mungkin. LOL.
Shi Won lalu
mengulurkan tangannya ingin bersalaman, aku Sung Shi Won. Hak Chan mengulurkan
tangannya tanpa melihat wajah Shi Won dan Yoo Jung yang berada di tengah
berusaha membuat mereka bersalaman.
Naras Shi Won : “Wajah tampan seperti pangeran, kharisma yang kuat, kemampuan atletik yang sangat baik dan punya jiwa kepemimpinan. Tuhan memberikan semuanya pada Hak Chan. Tapi Tuhan memang adil, Dia lupa satu hal. Do Hak Chan yang mempelajari wanita melalui pornografi, bertindak seperti orang bodoh didepan wanita yang sebenarnya”.
Naras Shi Won : “Wajah tampan seperti pangeran, kharisma yang kuat, kemampuan atletik yang sangat baik dan punya jiwa kepemimpinan. Tuhan memberikan semuanya pada Hak Chan. Tapi Tuhan memang adil, Dia lupa satu hal. Do Hak Chan yang mempelajari wanita melalui pornografi, bertindak seperti orang bodoh didepan wanita yang sebenarnya”.
Di Rumah
keluarga Sung, malamnya, ibu dan Shi Won sedang menonton TV. Ayah memenangkan
pertandingan hari itu. Lalu suara klakson mobil bergema di luar. Itu ayah Shi
Won. Ayah terus membunyikannya hingga membuat ibu sangat kesal.
Dikamarnya,
Shi Won sedang chatting di depan komputernya bersama Joon Hee. Shi Won
mengatakan akalu orang tuanya mungkin akan bertengkar lagi diluar. Shi Won
mengatakan ia meminta dirinya sendiri mencoba mendamaikan mereka. Joon Hee
mengatakan ia akan menunggu.
Shi Won
keluar rumah dan memanggil ibunya dengan alasan bahwa ia lapar dan minta di
masakkan mie. Ia mulai berbicara dan mencari kedua orang tuanya ke samping
rumah. Ia terus berbicara dan memuji kedua orang tuanya. Shi Won membuka pintu
mobil dan…..
HAHAHHHHAHAHHAAHHA. Shi Won merasa canggung melihat ibunya jatuh diatas ayahnya. Kedua orang tuanya juga membeku. Ia kemudian pergi dengan wajah malu.
HAHAHHHHAHAHHAAHHA. Shi Won merasa canggung melihat ibunya jatuh diatas ayahnya. Kedua orang tuanya juga membeku. Ia kemudian pergi dengan wajah malu.
Kembali ke
kamar Shi Won, Joon Hee khawatir karena Shi Won nggak juga mengiriminya pesan.
Ia bertanya apa semua baik-baik saja? Atau apa perlu mereka lapor polisi?
Shi Won mencoba menghindari pembicaraan, tetapi Joon Hee bertanya apakah itu rahasia?
Shi Won menjawab bahwa itu adalah rahasia yang tak akan pernah ia katakan pada siapapun.
Joon Hee mendapat ide, bagaimana kalau mereka bertukar rahasia dan Shi Won menjawab rahasianya pasti lebih besar dari pada Joon Hee. Joon Hee tidak setuju dengan itu.
Shi Won akhirnya memberitahu Joon Hee : Aku melihat orang tuaku melakukannya.
Sebuah respon canggung muncul dari Joon Hee.
Shi Won berkata, lihat, rahasiaku besar bukan?
Shi Won mencoba menghindari pembicaraan, tetapi Joon Hee bertanya apakah itu rahasia?
Shi Won menjawab bahwa itu adalah rahasia yang tak akan pernah ia katakan pada siapapun.
Joon Hee mendapat ide, bagaimana kalau mereka bertukar rahasia dan Shi Won menjawab rahasianya pasti lebih besar dari pada Joon Hee. Joon Hee tidak setuju dengan itu.
Shi Won akhirnya memberitahu Joon Hee : Aku melihat orang tuaku melakukannya.
Sebuah respon canggung muncul dari Joon Hee.
Shi Won berkata, lihat, rahasiaku besar bukan?
Narasi Shi
Won : “Rahasia orang lain menceritakan sebuah kebenaran yang aku tidak tahu.
dan ketika aku mengetahui bahwa kebenaran yang aku pikir adalah palsu, rahasia
itu menjadi lebih kuat”.
Pada layar
biru komputer Shi Won, ada balasan dari Joon Hee : Sejujurnya… Aku menyukai…
Shi Won melihatnya dengan tatapan berbeda kali ini. Belum tahu siapa yang dimaksud Joon Hee (aku baca di dramabeans, namanya nggak ada. Aku baca di enewsworld katanya Joon hee menyukai Shi Won, belum pasti).
Shi Won terkejut dan berdiri.
“Aku ingin tahu seberapa banyak yang aku percayai adalah kebenaran, bahwa itu adalah benar”.
Shi Won melihatnya dengan tatapan berbeda kali ini. Belum tahu siapa yang dimaksud Joon Hee (aku baca di dramabeans, namanya nggak ada. Aku baca di enewsworld katanya Joon hee menyukai Shi Won, belum pasti).
Shi Won terkejut dan berdiri.
“Aku ingin tahu seberapa banyak yang aku percayai adalah kebenaran, bahwa itu adalah benar”.
Shi Won dan
ibu sedang menonton TV. Ibu sedikit canggung pada Shi Won. Kemudian Ayah datang
membawa Es Krim kesukaan Shi Won. Sepertinya mereka ingin Shi Won melupakan hal
itu, setidaknya agar mereka tak canggung di rumah.
Mereka
menciptakan suasana bahagia dan menyenangkan. Sampai ibu tak sengaja
menjatuhkan es krimnya ke kaki Ayah. Dan kecanggungan kembali terjadi. Shi Won
tak berkomentar dan ia kembali ke kamarnya. LOL.
Yoon Jae
sedang galau. GALAU. Ia mendengarkan musik di kamarnya. Ia masih penasaran
siapa 1004 itu. Ia memikirkannya sambil mendengarkan lagu K2.
Flashback :
15 Jam Sebelumnya.
Saat Shi Won dan Joon Hee di toko CD, setelah Shi Won membeli Cd, giliran Joon Hee. Pemilik minta tanggal lahir Joon Hee dan Joon Hee menjawab 4 Oktober. 1-0-0-4.
Pemilik mengatakan kalau tanggal lahir itu mantra malaikat dan Joon Hee tersenyum.
(APAAAAAA????? Pengirim lagu itu Joon Hee???? Jangan – jangannn…).
Saat Shi Won dan Joon Hee di toko CD, setelah Shi Won membeli Cd, giliran Joon Hee. Pemilik minta tanggal lahir Joon Hee dan Joon Hee menjawab 4 Oktober. 1-0-0-4.
Pemilik mengatakan kalau tanggal lahir itu mantra malaikat dan Joon Hee tersenyum.
(APAAAAAA????? Pengirim lagu itu Joon Hee???? Jangan – jangannn…).
Kembali ke
kamar Shi Won, dikomputer, tempat chatting Joon Hee dan Shi Won.
“Sejujurnya…. Aku menyukai Yoon Jae”.
AAAAKKKKKKHHHHHHH
“Sejujurnya…. Aku menyukai Yoon Jae”.
AAAAKKKKKKHHHHHHH
“Hati
seseorang tak ada batasnya. Kau tak tahu seberapa dalam itu dan dimana ia akan
berakhir. Meskipun kau siap melawan dan saling membunuh satu sama lain, kau
akan berakhir pada kasih sayang seolah-olah tak terjadi apa-apa. Bahkan yang
paling percaya diri bisa menjadi bodoh di hadapan lawan jenis.
Ya, kebenaran itu tidak nyaman. Tapi jika kita tak mau memeluk ketidaknyamanan itu maka kita akan menjalani sisa hidup dengan percaya pada kepalsuan yang sebenarnya nyata. Kita harus merangku ketidaknyamanan itu juga. Sesuatu tidak selamanya seperti yang terlihat”.
Ya, kebenaran itu tidak nyaman. Tapi jika kita tak mau memeluk ketidaknyamanan itu maka kita akan menjalani sisa hidup dengan percaya pada kepalsuan yang sebenarnya nyata. Kita harus merangku ketidaknyamanan itu juga. Sesuatu tidak selamanya seperti yang terlihat”.
-Seoul,
2012, Reuni SMA Busan-
Shi Won sedang memotret Hak Chan untuk melihat selebriti mana yang mirip dengan Hak Chan. Tidak mengherankan, wajah Hak Chan 100% mirip Eun Ji Won, hahahha. Yoo Jung mengatakan ia tak melihat kemiripannya. Hak Chan jengkel dan tak suka, ia mengatakan bahwa itu menyebalkan. Sung Jae mengatakan bahwa Hak Chan memang mirip Eun Ji Won.
Shi Won sedang memotret Hak Chan untuk melihat selebriti mana yang mirip dengan Hak Chan. Tidak mengherankan, wajah Hak Chan 100% mirip Eun Ji Won, hahahha. Yoo Jung mengatakan ia tak melihat kemiripannya. Hak Chan jengkel dan tak suka, ia mengatakan bahwa itu menyebalkan. Sung Jae mengatakan bahwa Hak Chan memang mirip Eun Ji Won.
Joon Hee
menyuruh mereka berhenti karena Hak Chan benar-benar tak suka dibandingkan
dengan Eun Ji Won. Shi Won mengatakan pada mereka untuk mendekat dan berfoto
bersama bintang Eun Ji Won.
Yoon Jae
berdiri dan menuju dekat Joon Hee dan Hak Chan. Ia melingkarkan tangannya di
bahu Joon hee. Karena merasa Joon hee terlalu jauh darinya, Yoon Jae menarik
Joon Hee mendekat. OMO!! Lihat wajah Joon Hee. Ia kemudian membuat tanda peace.
Dan mereka pun berfoto bersama.
Seoul 2012, saat kami bertemu kembali.
Seoul 2012, saat kami bertemu kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar